Tolak Amplop Money Politik, Warga di Kedungbanteng Dapat Apresiasi

Tolak Amplop Money Politik, Warga di Kedungbanteng Dapat Apresiasi

Pardi (baju putih) saat diberi penghargaan oleh Lembaga Kajian Desa Nusantara (LKDN) di rumahnya, Senin (19/2/2024). -AHMAD ERWIN/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Seorang warga di Desa Kebocoran Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten BANYUMAS mendapatkan apresiasi lantaran menolak amplop yang hendak diberi oleh sejumlah tim sukses (timses) caleg dan capres.

Apresiasi tersebut diberikan oleh Lembaga Kajian Desa Nusantara (LKDN), usai melakukan survei terkait money politik dari sejak masa Kampanye hingga hari H pencoblosan (14 Februari) di desa tersebut. 

Dengan menyurvei puluhan orang di Desa Kebocoran, hanya Pardi (43) yang dinyatakan menolak dan tidak menerima sepeserpun dari para timses, sementara lainnya menerima atau bersedia menerima. 

BACA JUGA:Kontribusi Nyata Untuk Negeri, 5 Tahun Terakhir Setoran Dividen dan Pajak BRI ke Negara Capai Rp149,2 Triliun

Pardi (43) mengatakan, alasan Ia menolak amplop tersebut, bukan semata-mata hanya karena faktor dunia. Namun tentunya karena alasan agama. 

"Yang jelas dorongan keimanan, jadi faktor keimanan saya saja, bukan dunia," katanya kepada Radarbanyumas. 

Ia mengakui, sejak masa kampanye hingga menjelang hari H pemilihan, pihaknya memang didatangi beberapa orang untuk diberi amplop.

BACA JUGA:Identitas Mayat Laki-laki Ditemukan di Sungai Serayu Diketahui, Polisi Masih Lakukan Pendalaman

"Adalah, ada beberapa yang datang, tapi saya tidak mau, karena prinsip ini dari dulu saya pegang dan saya tanamkan kepada keluarga," jelasnya. 

Begitu juga dengan sembako, Ia tidak mau mengambil apapun jika hal itu ialah suap. 

"Yang mengarah pada suap, saya juga menolak tegas untuk hal itu," sambungnya. 

BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Purbalinga Tengah Tangani Dugaan Laporan Politik Uang

Meski demikian, dirinya juga tidak menyangka bisa mendapatkan apresiasi. Ia juga merasa bersyukur atas apresia tersebut. 

Sementara itu, Perwakilan LKDN Banyumas, Doctor Siis Suhasto mengatakan, disaat kebanyakan orang berpikiran praktis untuk mendapatkan uang pada Pemilu ini dengan menerima uang atau amplop (money politik), masih ada satu orang yang menolak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: