Berpotensi Keluarkan Gas Beracun, Kawah Timbang Terus Dipantau

Berpotensi Keluarkan Gas Beracun, Kawah Timbang Terus Dipantau

VISUAL : Visual pemantauan dari Pos Pengamatan Gunung Api Dieng-PVMBG Dieng untuk Radarmas-

BACA JUGA:Pilihan Wisata Arung Jeram di Banjarnegara, Menguji Andrenaline Saat Liburan Akhir Tahun

"Kalau jalan menuju ke ladang harus hati-hati karena melewati area Kawah Timbang. Jangan terlalu pagi atau pas mendung berkabut. Kalau siang paparan gas bisa terurai dengan panas matahari," jelasnya.

Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Api Dieng mencatat ada peningkatan konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) rata-rata sampai 0,558 persen volume di Kawah Timbang.

"Untuk kawah Timbang ada peningkatan konsentrasi gas CO2. Minimal 0,395 persen volume dan maksimal 0,9 persen volume. Rata-rata 0,558 persen volume," sebut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip, saat ditemui di ruang kerjanya.

BACA JUGA:Candi Bima, Candi Tertua di Dataran Tinggi Dieng

Dengan kondisi ini, ia mengatakan area pertanian di sekitar Kawah Timbang masuk zona berbahaya.

Ia meminta kepada para warga dan petani untuk tidak mendekat ke Kawah Timbang.

Saat ini radius aman untuk Kawah Timbang 500 meter dari bibir kawah.

BACA JUGA:KPU Banjarnegara Gelar Sosialisasi Terkait Hukum Penyelenggaraan Pemilu 2024

"Petani yang ada di kawasan Kawah Timbang untuk hati-hati. Jangan terlalu pagi, itu sangat riskan karena bisa terpapar gas CO2. Untuk jarak aman sesuai rekomendasi 500 meter dari bibir kawah," imbaunya.

Surip mengimbau para warga waspada karena ancaman gas beracun tidak bisa dirasakan.

Namun sebaliknya bisa mengakibatkan kematian.

"Gas beracun ini tidak berasa dan tidak berbau. Tetapi bisa menyebabkan kematian," kata dia.(jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: