Keracunan, Ratusan Siswa Alami Mual Muntah Bersamaan di SD N 1 Sokanegara Usai Meminum Teh Kemasan

Keracunan, Ratusan Siswa Alami Mual Muntah Bersamaan di SD N 1 Sokanegara Usai Meminum Teh Kemasan

Ilustrasi dokumen DUGAAN KERACUNAN : Sejumlah siswa SD N 1 Sokanegara saat pulang sekolah, Jumat (9/9). Situasi tersebut pasca sejumlah siswanya mengalami dugaan keracunan.-Foto Mahdi/Radar Banyumas -

PURWOKERTO - Dugaan keracunan dialami ratusan siswa-siswi di SD N 1 Sokanegara. Gejala tersebut dialami pasca mengikuti kegiatan dongeng bersama dan promosi salah satu produk minuman teh kemasan, Rabu (7/9). Mereka mengalami gejala mual, muntah serta pusing.

Salah satu orang tua murid, Toni (46) Warga Pabuaran mengatakan, kabar keracunan itu mulai disadari setelah ramai di grup WA wali murid Rabu malam. "Mulai ramai jika ada murid yang muntah-muntah," tuturnya.

Gejala serupa juga dialami oleh anak laki-lakinya yang masih duduk di bangku kelas 1 SD. "Anak saya tadi pagi di kelas juga muntah," katanya, Jumat (9/9).

Guru Olahraga SD N 1 Sokanegara, Sri Kurniatun SPd membenarkan hal tersebut. Dia mengakui jika ada kejadian gejala muntah pusing yang dialami anak didiknya.

Pihaknya juga membenarkan, jika sebelumnya ada kegiatan promosi produk oleh salah satu produk teh kemasan.

"Memang benar ada kegiatan itu, cuma belum diketahui apakah dari hal itu. Cuaca memang sedang begini, sehingga kita belum bisa memastikan apakah itu dari produk teh itu atau bukan," tuturnya.

Dia mengatakan, ada sekitar 10 sampai 15 siswa tiap kelas.

"Namun ada juga yang 4 dan 5 siswa (yang bergejala). Ada yang bergejala di sekolah, ada juga yang dari rumah," tuturnya.

Pihaknya masih menunggu hasil dari Dinas Kesehatan dan BPOM serta pihak kepolisian terkait kejadian ini. (mhd)

 

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Purwokerto Timur, Kompol Sambas Budi W juga membenarkan hal tersebut. "Itu awalnya ada promosi dari teh. Sejumlah murid sekitar 500 kurang. Kemudian minum. Setelah itu, ada yang bergejala. Ada yang muntah dan pusing," tuturnya.

Kemudian, lanjut dia, Jumat (9/9) kemarin, ada sebagian orang tua yang melaporkan ke pihak sekolah. Kemudian dari sekolah juga menyampaikan ke Dinkes, BPOM, dan kepolisian. "Jumlah yang bergejala ada 120an siswa. Dari sekitar 500 kurang," terangnya.

Dari total itu, ada yang sudah sempat dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut. "Ada dua yang masuk RS. Tapi rawat jalan," kata dia.

Dia mengatakan, sudah ada penanganan dari Dinkes dan BPOM, sudah diambil sampel, baik yang muntahan itu, maupun juga bahan minumannya. "Sedangkan dari kepolisian, kami akan mintai keterangan dari pihak orang tua, sekolah, maupun pihak perusahaan," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: