Bakteri Staphylococcus Aureus Sebabkan Keracunan 35 Siswa SDN Karangkemojing

Bakteri Staphylococcus Aureus Sebabkan Keracunan 35 Siswa SDN Karangkemojing

Sub Koordinator Farmamin dan Perbekes (kiri) mendampingi Kabid SDK Dinkes Banyumas saat pengecekan makanan ke Pasar Rawalo pekan lalu juga mendatangi salah satu toko jajanan meminimalisir terulangnya kembali keracunan di wilayah tersebut.-Yudha Iman Primadi/Radar Banyumas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Hasil uji lab terhadap sampel keracunan 35 anak SD Negeri Karangkemojing Unit Pendidikan Kecamatan (UPK) Gumelar, yang dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Semarang, sudah keluar.

Diketahui, pada salah satu jajanan yaitu pangsit, es kuwut, dan bakso goreng (Basreng) mengandung bakteri Staphylococcus aureus.

Sub Koordinator Surveilans, Imunisasi, dan Kejadian Luar Biasa (KLB) Dinas Kesehatan Banyumas, Achmad Chairul Hamdi, SKM MKM mengatakan, penyebab keracunan 35 anak SD di Kecamatan Gumelar karena pengolahan makanan yang kurang higienis, sehingga terjadi perpindahan bakteri Staphylococcus aureus pada permukaan kulit, lubang hidung dan bagian tenggorokan dalam tubuh manusia atau hewan ke makanan yang diolah langsung dengan tangan.

"Gejala yang dialami persis yang diderita ke-35 anak, di antaranya mual dan muntah," katanya.

BACA JUGA:26 Siswa Dilarikan ke Puskesmas, Diduga Keracunan Jajanan

BACA JUGA:Satu Keluarga di Bantarsari, Cilacap Keracunan Setelah Menyantap Olahan Jamur Merang

Hamdi menjelaskan, sejak pengambilan sampel dari pedagang sekaligus produsen jajanan tersebut, sudah tidak berjualan. 

Ada ketakutan dari pedagang untuk kembali berjualan karena terjadi keracunan tersebut. Selanjutnya tugas dari Puskesmas Gumelar untuk memberikan pembinaan sekaligus pembinaan agar keracunan serupa tidak terulang.

"Mungkin sebelum pengolahan makanan dari produsen lupa mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir. Sesimpel itu penyebabnya," terang dia.

Disinggung terkait jumlah keracunan akibat makanan di Banyumas pada tahun ini, sampai Maret sudah terjadi tiga kejadian.

Pertama akhir Januari, terjadi keracunan di Kecamatan Cilongok karena mengkonsumsi jamur yang dipepes.

Kedua, keracunan di Gumelar akibat jajanan rumahan yang positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus. Dan ketiga keracunan di Rawalo, karena mengkonsumsi jajanan kemasan.

Kasus keracunan di Rawalo, dari Seksi Farmasi, Makanan, Minuman (Farmamin) dan Perbekalan Kesehatan (Perbekes) ikut terjun ke lapangan bersama Puskesmas Rawalo.

"Hasil uji lab terhadap sample jajanan kemasan di Rawalo negatif," pungkas Hamdi. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: