Gotong Royong Gelar Lapak Sarapan Gratis, Sokong Ekonomi Lokal dan Selamatkan Perut Keroncongan
Seorang pekerja pabrik mie sohun mampir mengambil nasi bungkus di lapak sarapan gratis di halaman rumah Huda di Karang Pucung.-f-
Sebungkus nasi rames di pagi hari di lapak sarapan gratis tidak hanya menyelamatkan perut keroncongan bagi yang membutuhkan. Sekaligus menyokong perputaran perekonomian lokal.
FIJRI RAHMAWATI, BANYUMAS
Tanggal di kalender tahun 2025 menunjukan libur cuti bersama pada Jum'at (30/5). Namun, lapak sarapan gratis di halaman rumah Syamsul Huda tetap digelar. Supaya mereka yang membutuhkan dapat menikmati sebungkus nasi rames.
Hanya sebungkus nasi rames di pagi hari. Asupan nutrisi untuk aktivitas yang menguras energi. Bagi sebagian orang begitu berharga agar perut tidak keroncongan. Bahkan berapapun jumlah yang disajikan, selalu ludes dalam waktu singkat.
"Sarapan gratis sudah berjalan sekira tiga tahun, sejak Oktober 2022 lalu," kisah Huda, sapaan akrabnya.
Huda merupakan Ketua RT 5 RW 2 Desa Karang Pucung Kecamatan Tambak. Ia bersama sang istri tercinta Nunung Hamidah kompak mengelola lapak sarapan gratis. Kegiatan rutin seminggu sekali tiap Jum'at yang tercetus dari aspirasi para ibu PKK.
BACA JUGA:Tamara Rizkyanu Arta, Siswi Kelas XI SMA Negeri 1 Bukateja Berprestasi
Kediaman Huda tepat berada di pinggir jalan kabupaten ruas Tambak-Gebangsari. Akses alternatif yang nyaris tidak pernah sepi pengguna jalan. Jalur ekonomi, pendidikan dan ke pusat pemerintahan kecamatan serta kesehatan.
"Siapapun boleh mengambil sarapan gratis," sambung Huda.
Kala sinar matahari masih terasa hangat. Satu per satu pengguna jalan yang melintas mampir ke lapak sarapan gratis. Mulai dari pekerja wanita di pabrik mie sohun, tukang parkir dan lainnya. Juga, masyarakat sekitar termasuk anak-anak.
Huda menceritakan saat Jum'at bukan tanggal merah. Sajian yang dihidangkan pun lebih beragam. Selain nasi bungkus, ada roti dan bermacam jajanan pasar. Lapak sarapan gratis ramai diserbu siswa sekolah. Sebagian langsung menyantap di tempat terutama saat penghujan sembari berteduh.
BACA JUGA:Tak Kapok Walau Pernah Cidera, Suka Pencak Silat Buat Jaga Diri
"Siapapun boleh donasi, tidak mengatasnamakan ormas atau lembaga apapun. Sumbangan bisa dalam bentuk uang, nanti kita belanjakan," imbuh Huda.
Dari uang donasi dapat menyokong perekonomian lokal. Kadang digunakan untuk melarisi dagangan beberapa warga sebagai bentuk pemerataan. Lalu disajikan di lapak sarapan gratis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


