Banner v.2
Banner v.1

29 KK Terisolasi Tambak Dibuatkan Akses Darurat

29 KK Terisolasi Tambak Dibuatkan Akses Darurat

Kerja bakti lintas sektoral untuk penanganan darurat di titik longsor jalan kabupaten ruas Kamulyan-Watuagung yang menjadi akses krusial warga perbatasan Banyumas-Banjarnegara-FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-

Kerja bakti lintas sektoral untuk penanganan darurat di titik longsor jalan kabupaten ruas Kamulyan-Watuagung yang menjadi akses krusial warga perbatasan Banyumas-Banjarnegara. -FIJRI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Penanganan darurat dilakukan di titik longsor jalan kabupaten ruas Kamulyan-Watuagung Kecamatan Tambak sta 11+050. Akses penghubung antara kabupaten yaitu Banyumas dan Banjarnegara yang putus total untuk kendaraan roda empat.

Camat Tambak Ika Suprihatin mengatakan fokus penanganan darurat berupa pembuatan jalan cor untuk akses warga gerumbul Plandi yang terisolasi terdampak longsor badan jalan. Kondisi bahu jalan kritis juga potensi bahaya untuk lalu lintas warga.

"Warga gerumbul Plandi sebanyak 29 KK dari 20 rumah terisolasi. Sehingga dibuatkan akses darurat agar mulai Senin ini untuk pendidikan, perekonomian dan kesehatan tetap berjalan," jelas Ika di lokasi.

Pembuatan akses darurat untuk lalu lintas kendaraan roda dua merupakan hasil kerja sama lintas sektoral. Diantaranya Forkompimcam Tambak, pemerintah desa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, Perhutani, kontraktor dan warga Desa Watuagung serta Desa Gumelem, Banjarnegara antusias kerja bakti.

BACA JUGA:Longsor Rusak Rumah Warga Kecamatan Ayah

Bukan hanya warga Desa Watuagung yang terdampak badan jalan longsor. Warga Desa Gumelem juga merasakan hal serupa. Sebab, jalan kabupaten ruas Kamulyan-Watuagung merupakan akses utama untuk perekonomian masyarakat perbatasan Banyumas dan Banjarnegara. 

"Warga Gumelem kalau ke Pasar Tambak lewatnya jalan ini, satu-satunya akses. Jadi, kami berpartisipasi dalam kerja bakti membuat jalan cor," ujar Dodi.

Sementara itu, warga gerumbul Plandi Tukiran menyampaikan terdapat anak-anak yang sekolah menengah pertama dan atas di kota kecamatan. Sehingga, sangat dibutuhkan akses darurat.

Pembuatan akses dari kepras lereng lahan milik Perhutani. Material yang telah disiapkan kontraktor sedianya untuk pembangunan talud dinding penahan tanah digunakan terlebih dahulu sebagai penanganan darurat pengecoran jalan.

BACA JUGA:205 Desa di Banjarnegara Masuk Zona Merah Bencana, BPBD: Waspadai Longsor hingga Puting Beliung

Asisten Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Banyumas Saeful Amin memaparkan kawasan hutan pinus di Desa Watuagung merupakan hutan lindung rawan longsor. Sebab, berupa tanah jenuh yang ketika terkena air menjadi lumpur sehingga mudah longsor.

"Kita memerlukan kajian terlebih dahulu untuk penanganan longsor. Termasuk dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, karena di bagian bawahnya ada sungai," jelas Saeful.

BPBD Kabupaten Banyumas juga telah mendistribusikan sembako untuk kebutuhan selama lima hari bagi warga gerumbul Plandi terdampak longsor badan jalan kabupaten. (fij)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: