Terkait Evaluasi Capaian Kompetensi RA/BA/TA, KanKemenag Banyumas Minta Hindari Tes Tertulis

Terkait Evaluasi Capaian Kompetensi RA/BA/TA, KanKemenag Banyumas Minta Hindari Tes Tertulis

Pembinaan oleh Kepala Kantor Kemenag Banyumas pada guru RA/BA/TA seBanyumas, Sabtu (27/7).-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dalam kegiatan workshop penyelerasan implementasi Kurikulum Merdeka pada jenjang Raudhatul Athfalb (RA), Bustanul Athfal (BA) dan Taman Arfak (TA), Sabtu (29/7), Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas mengimbau madrasah untuk menghindari tes tertulis.

Kepala Kantor Kementerian Agama Banyumas, H Ibnu Asaddudin dalam pembinaannya mengatakan dalam pelaksanaan penyelenggaraan kurikulum jenjang RA/BA/TA terdapat beberapa kompetensi yang harus dicapai oleh anak. Kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum menjadi kriteria yang perlu dipenuhi anak selama mengikuti pendidikan dan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi anak didik perlu dilakukan penilaian.

"Untuk anak RA/BA/TA, proses evaluasi seperti itu tidak sesuai. Bahkan tes tertulis sebaiknya dihindari kecuali untuk tujuan-tujuan tertentu," katanya.

BACA JUGA:KanKemenag Kabupaten Banyumas Dorong Pendirian Sanggar Tilawah di Setiap Kecamatan

Ibnu menjelaskan pertimbangan menghindari tes tertulis karena tes tersebut dapat membuat anak stres. Sebagai gantinya dapat dilaksanakan asesmen yaitu proses pengamatan, pencatatan dan pendokumentasian kinerja dan karya siswa serta bagaimana proses anak menghasilkan karya tersebut. Ditegaskannya asesmen tidak dilakuka dikelas pada akhir program atau di akhir tahun tetapi dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui.

"Caranya pun lebih alami. Bisa saat anak bermain, menggambar atau dari karya yang dihasilkan," terang dia.

Dilanjutkannya, asesmen juga tidak mengkondisikan anak pada bentuk ujian. Dengan diketahuinya bakat, mjnat, kelebihan dan kelemahan anak, guru bersama orangtua dapat memberi bantuan belajar yang tepat untuk anak sehingga didapat hasil belajar dan diperoleh hasil belajar yang optimal.

"Menjadi yang terbaik diposisi dan potensi masing-masing. Semua dapat diperoleh melalui prestasi dan prestasi bisa didapat lewat kebersamaan. Saling asah dan asih," pungkas Ibnu. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: