Madrasah Aliyah Swasta Didorong Berimbang dengan Madrasah Negeri

Madrasah Aliyah Swasta Didorong Berimbang dengan Madrasah Negeri

Bersinergi dengan Kantor Kementerian Agama melalui berbagai pelatihan, Forkkamas Banyumas terus mendorong madrasah Aliyah swasta agar dapat berimbang dengan MAN.-Yudha Iman Primadi/Radar Banyuma-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Forum Komunikasi Kepala Madrasah Aliyah Swasta (Forkkamas) Kabupaten Banyumas, mendorong 29 Madrasah Aliyah Swasta agar tidak tertinggal dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

Ketua Forkkamas Kabupaten Banyumas, Amir Mahmud mengatakan, madrasah aliyah swasta tidak boleh tertinggal dengan MAN. Madrasah Aliyah swasta harus bisa berimbang dari segi prestasi, pelayanan maupun infrastruktur. Madrasah aliyah swasta jangan sampai mengecewakan pihak-pihak berwenang dan stakeholder yang telah menjalin kerjasama baik.

"Yang tak kalah penting adalah madrasah Aliyah swasta harus kompak menyatukan langkah demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Banyumas dan Indonesia pada umumnya," katanya.

Amir menjelaskan, salah satu upaya Forkkamas Banyumas dalam mendorong madrasah aliyah swasta agar berimbang dengan MAN, di antaranya dengan menggelar pelatihan Pembuatan Administrasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil'alamin (P5P2RA), pada pekan ini. Pelatihan P5P2RA adalah kebutuhan sehingga harus kontinyu diadakan, agar madrasah aliyah swasta semakin terasah kemampuannya teruatama dalam mengurus administrasi.

"Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kemajuan madrasah. Menata manajemen dan mempersembahkan yang terbaik untuk siswa, masyarakat dan pemegang kebijakan," ingat dia.

Kepala Kantor Kemenag Banyumas, Dr H Ibnu Asaddudin, MPd menekankan, semakin tinggi jabatan maka semakin banyak menerima aduan dari masyarakat. Saat ini, kurikulum merdeka adalah kurikulum terbaik dengan memahami prinsip pembelajaran dalam kurikulum tersebut yaitu pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Adapun target kurikulum merdeka adalah P5P2RA berjalan di semua madrasah.

"Tugas guru harus bisa membuka potensi siswa. Karena masing-masing siswa punya potensi berbeda. Tidak boleh dipaksakan siswa menguasai hal yang bukan potensinya. Gali potensi siswa agar bisa berprestasi di bidang masing-masing," pungkasnya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: