Harga Salak di Banjarnegara Anjlok, Salak Ukuran Kecil Harganya Hanya Rp 500 Per Kilogram

Harga Salak di Banjarnegara Anjlok, Salak Ukuran Kecil Harganya Hanya Rp 500 Per Kilogram

Pardi saat melakukan sortir salak di gudangnya di Desa Talunamba, Kecamatan Madukara, Banjarnegara-PUJUD/RADARMAS-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID  - Viral video berdurasi 20 detik aksi petani salak yang sedang membuang berton-ton salaknya ke sungai. Terlihat dua orang laki-laki yang mengangkut salak dari mobil truk dan tanpa ragu membuang salaknya ke dalam sungai yang airnya tampak sedikit.

Seseorang yang merekam dalam video tersebut berkata, “kali ne banjir, banjire salak,” ucapnya. Sementara itu, terlihat pula petani di belakang mobil yang memegang keranjang berukuran besar dan membuang hasil panennya ke dalam sungai dari sebuah jembatan.

Jauh di bawah jembatan, di aliran sungai yang surut dan tidak begitu deras terlihat tumpukan salak yang sudah dibuang. Salak-salak itu menumpuk dan ada beberapa yang sudah ikut terbawa air sungai.

Beberapa warganet menyayangkan aksi pembuangan salak. Ada yang mengatakan mengotori sungai, ada pula yang prihatin dengan nasib petani salak,

BACA JUGA:Jelang Lebaran, Layanan Kesehatan di Banjarnegara Tetap Berjalan

BACA JUGA:Objek Wisata di Banjarnegara Berbenah Jelang Libur Lebaran

Berdasarkan hasil penelusuran, lokasi pembuangan salak terjadi di Desa Talunamba, Kecamatan Madukara. Di lokasi pembuangan, saat ini tumpukan salak masih terlihat di bawah jembatan salah satu sungai kecil di Desa Talunamba. Desa Talunamba merupakan salah satu sentra penghasil salak pondoh yang ada di Banjarnegara.

Pelaku pembuang salak, Pardi, salah seorang pengusaha pengepul salak di Desa Talunamba mengatakan, hanya salak yang sudah busuk yang dibuang ke sungai. Sementara sisanya yang masih layak konsumsi dibagikan secara gratis pada masyarakat. 

"Itu karena sudah busuk, karena tidak ada yang beli. Biasanya permintaan sampai 20 ton, sekarang paling 5 ton. Sisanya terlalu lama di gudang sampai busuk, terpaksa dibuang," katanya yang biasa menjual salak ke berbagai kota di Jawa Timur, Kamis (4/4/2024).

Selain permintaan yang turun, harganya juga sedang anjlok. Biasanya untuk satu kilogram salak dengan kualitas super, bisa dijual dengan harga Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu. Namun, saat ini turun menjadi Rp 2 ribu saja.

"Kalau yang kecil-kecil Rp 800 bahkan Rp 500," kata Pardi.

Kondisi ini, kata dia, sudah terjadi sejak awal Ramadan. Bahkan semakin mendekati lebaran, permintaan dan harga salak semakin anjlok. 

Bahkan di kalangan petani, mereka membiarkan salak yang sudah matang membusuk di pohon karena tidak sebanding dengan upah panen para petani.

"Karena berbarengan dengan panen buah lain seperti duku, manggis, durian, jadi salak tidak laku," jelas Pardi. (jud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: