Lengger Banyumasan Dibawakan oleh Seniman Lintas Negara di Kota Lama Banyumas
Kolaborasi seniman empat negara membawakan tari Lengger Banyumasan di Taman ari, Komplek Kota Lama Banyumas, Sabtu (2/9/2023).-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-
BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Penonton memadati tribun Taman Sari, Kota Lama Banyumas, Sabtu (2/9/2023) sore. Pertunjukan seni tari tradisional Lengger Banyumasan lintas negara menyedot perhatian masyarakat.
Seniman empat negara berkolaborasi menunjukan kepiawaiannya menari Lengger Banyumasan. Ada dari Jepang, Bulgaria, Australia dan Indonesia. Salah satu tari Lengger Banyumasan yang dipamerkan oleh seniman lintas negara itu berjudul Sekar Melati.
Salah satu penonton, Sumarso menceritakan, dua cucunya antusias mengajak nonton ketika mendengar ada lengger Jepang di Taman Sari.
Dia mengatakan, dua cucunya memang menggemari kesenian tradisional. Sehingga, warga Srowot, Kalibagor itu datang ke Taman Sari bersama dua cucunya untuk melihat pertunjukan langka.
BACA JUGA:Kolaborasi Apik Antara Lengger Klasik dan Aplang di Kota Lama Banyumas
BACA JUGA:Langka, Tarian Sufi Iringi Acara Gereja Paroki Purbalingga
"Heran, orang Jepang bisa sinden, main calung, dan menari lengger," ujar Sumarso.
Lengger Lanang Banyumas, Rianto menuturkan, Sekar melati tercipta di masa pandemi covid-19. Kini dibawakan oleh lengger dari Jepang, Bulgaria, dan Indonesia.
Hitomi Matsuda mengatakan, langsung kepincut seni tradisional Banyumas yang satu ini, saat melihat Rianto perform. Seketika memunculkan rasa ingin belajar.
Pada kesempatan manggung di Taman Sari, Kota Lama Banyumas, Hitomi sebagai sinden. Rekan-rekannya menabuh karawitan calung Banyumasan.
BACA JUGA:Pemanfaatan Kolam Retensi Bung Karno Fokus Pada Konservasi SDA
BACA JUGA:10 Nama Calon Komisioner KPU Banyumas Dilimpahkan ke Pusat
"Karawitan calung Banyumasan itu enerjik dan emosinya aktif, sangat menarik, bisa meningkatkan power," ujar Hitomi.
Terpisah, Lengger Lanang Jepang, Yuhi Sasaki mengaku baru pertama kali ke Banyumas untuk menari Lengger Banyumasan. Pengalaman seru bisa manggung di Tama Sari Kota Lama Banyumas.
"Banyumas have a nice culture, like dance, history," kata Yuhi usai perform.
Sementara itu, Camat Banyumas, Oka Yudhistira Pranayudha menyampaikan, mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat terus berjalan di Kota Lama Banyumas.
BACA JUGA:Penutupan Lubang Bekas Tambang Emas di Desa Pancurendang Ajibarang Dilakukan oleh Warga
BACA JUGA:Penerima Manfaat Bansos Permakanan di Sumpiuh Berkurang Empat
"Kota Lama Banyumas menjadi kota kreatif dan uri-uri budaya yang terus hidup," ucapnya.
Penonton tidak menyiakan kesempatan untuk mengabadikan momen langka, yaitu kehadiran lengger lintas negara di Taman Sari Kota Lama Banyumas. Di sela menunggu manggung, sudah banyak yang meminta swafoto. Setelah pertunjukan rampung, penonton bahkan sampai antri untuk berfoto. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: