Pegiat Pendidikan: Rencana Penambahan SMP Negeri Baru Kurang Pas

Pegiat Pendidikan: Rencana Penambahan SMP Negeri Baru Kurang Pas

Proses pembangunan SMP Negeri di Banyumas.-DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID  - Pegiat Pendidikan FA. Agus Wahyudi angkat suara, soal permintaan Bupati Banyumas Achmad Husein untuk membangun 11 SMP baru lagi. Menurutnya, jika permintaan tersebut direalisasikan akan mematikan sekolah swasta.

"Rasanya pembukaan sekolah baru kurang pas. Lebih baik memberdayakan sekolah swasta yang sudah ada," kata dia.

Ia menambahkan, alih-alih pemerintah daerah membangun SMP baru lebih bijaksana jika membantu pemberdayaan SMP swasta. Salah satu caranya adalah dengan menghentikan pembangunan sekolah baru.

BACA JUGA:Bupati Banyumas Sebut Kabupaten Banyumas Perlu Bangun Minimal 11 SMP Baru Lagi

"Sekolah swasta adalah sekolah pionir. Ada sebelum republik lahir. Peran dan sumbangan dalam mencerdaskan anak bangsa luar biasa besar," ucapnya.

Upaya selanjutnya, ia berharap pemerintah daerah memberikan bantuan guru P3K kepada sekolah swasta. Hal tersebut, menurutnya akan sangat membantu keberlangsungan sekolah swasta.

"Karena beban operasional yang paling banyak SMP swasta adalah membayar guru," ucapnya.

BACA JUGA:Pengadaan Lahan SMP N 3 Cilongok Baru Sampai Proses Pendataan Tanah Pengganti

Berikutnya, ia juga meminta agar pemerintah daerah memperbanyak pemberian subsidi untuk pengembangan sarana dan prasarana.

"Kalau tetap dilanjutkan (rencana pembangunan 11 SMP baru) membunuh pelan-pelan sekolah swasta. Di Banyumas SMP swasta itu antara ada dan tiada mereka hanya bertahan. Satu dua saja yang eksis, mayoritas akan kekurangan murid," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono melalui Joko Wiyono melalui JFT Widya Prada Purnomo Hesti mengatakan, untuk SMP swasta selama bisa menunjukkan kualitas dan keunggulan sekolah untuk tidak perlu khawatir akan kekurangan murid.

BACA JUGA:Pembangunan SMP N 10 Purwokerto Ditarget Rampung Tiga Tahap

"Banyak contohnya SMP swasta yang berkualitas. Mestinya tidak perlu, takut jika bisa meningkatkan layanan," kata dia.

Terkait, adanya permintaan untuk penempatan guru P3K di SMP swasta ia menjelaskan, saat ini sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat untuk mengisi kebutuhan di sekolah negeri terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: