Kemenag Banyumas Sisir Anak Tidak Sekolah di Madrasah

Kemenag Banyumas Sisir Anak Tidak Sekolah di Madrasah

Ilustrasi kantor Kemenag Banyumas -Foto Twitter Kemenag Banyumas -

PURWOKERTO - KanKemenag Banyumas melalui Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) mulai melakukan penyisiran terhadap Anak Tidak Sekolah (ATS) di madrasah.

Pelaksana Seksi Penmad, Aji Kuswanto sebagai utusan KanKemanag Banyumas dalam 

ToT Perencanaan Pendidikan Universal Berbasis Data dan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) pekan lalu mengatakan  data sementara ada sekitar 30 laporan ATS yang masuk. Dari 30 laporan tersebut, 28 anak sudah bersekolah. Sebelumnya pihaknya belum memiliki data jumlah ATS di madrasah.

"Penyisiran masih terus dilakukan," katanya ditemui Radarmas, Senin (10/10).

BACA JUGA:Program Unicef, Empat Desa di Banyumas Jadi Lokus Penangan Anak Tidak Sekolah

Aji menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan ATS diantaranya karena telah bekerja dan mendapatkan upah, disabilitas, tidak ada biaya dan berbagai alasan lainnya.

Untuk sementara program penanganan ATS Unicef baru di empat Desa di Kecamatan Tambak, Kemranjen, Sumpiuh dan Rawalo.

"Desanya saya kurang begitu hapal," jawabnya.

BACA JUGA:Garuda Muda Kubur Mimpi di Piala Asia U-17 2023 dengan Pengembalian Mental Pemain yang Down ke Klub

Dilanjutkannya dalam ToT Perencanaan Pendidikan Universal Berbasis Data dan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Kabupaten di Kawasan Wisata Bandungan Kabupaten Semarang pekan lalu selama empat hari sepengetahuannya belum ada Person ini Change (PIC) dari Magelang.

"PIC dari Banyumas sudah ada," pungkas Aji. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: