Program Unicef, Empat Desa di Banyumas Jadi Lokus Penangan Anak Tidak Sekolah

Program Unicef, Empat Desa di Banyumas Jadi Lokus Penangan Anak Tidak Sekolah

Ilustrasi : Disabilitas menjadi salah satu faktor penyumbang angka ATS di Banyumas dengan masih terbatasnya jumlah SLB.-Foto Yudha Iman P / Radar Banyumas -

PURWOKERTO - Empat desa di empat kecamatan masuk sebagai lokus penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) program dari Unicef.

Sub Koordinator Perencanaan Partisipatif dan Pembangunan Kawasan Perdesaan Dinsospermades Banyumas, Samanto, SAP MAP mengatakan empat desa lokus program penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Unicef yaitu Desa Watuagung Tambak, Petarangan Kemranjen, Karanggedang Sumpiuh dan Losari Rawalo.

"Untuk program dari Kemendes ada delapan desa. Selain empat desa program Unicef masuk Desa Kamulyan Tambak, Sibalung Kemranjen, Pageralang Kemranjen dan Menganti Rawalo," katanya ditemui Radarmas, Senin (10/10).

Samanto menjelaskan program penanganan ATS Unicef di 2022 merupakan tahun yang ketiga. Selain Banyumas ada juga Magelang. Seingatnya pada tahun pertama 2020 di Brebes dan tahun kedua 2021 di Purbalingga, Jepara, Pemalang dan Rembang.

BACA JUGA:Putus Kena Banjir Bandang, Jembatan Penghubung 4 Grumbul di Pekuncen Akan Ditangani Darurat

"Parameter ditetapkannya empat desa tersebut sebagai lokus penanganan ATS yaitu angka ATS yang cukup tinggi dari pendataan desa," terangnya.

Adapun tindaklanjut dari program penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Unicef, utusan dari Dinsospermades, Dindik, Dinkominfo, Bappeda dan KanKemenag Banyumas pekan lalu telah mengikuti Training of Trainer (ToT) Perencanaan Pendidikan Universal Berbasis Data dan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Kabupaten di Kawasan Wisata Bandungan Kabupaten Semarang.

BACA JUGA:Pendirian Unit Sekolah Baru SMA N Cilongok di Karangtengah, Begini Kata Cabdin Wilayah X

"Dilibatkan juga dalam ToT Person in Change (PIC) dari Banyumas," pungkas Samanto. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: