Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif, Pemkab Kebumen Gandeng PT SBI
Penandatanganan nota kesepahaman Pemkabu Kebumen dengan PT SBI di Ruang Kerja Bupati, Kamis (10/4).--
RDF adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengolahan sampah padat, terutama sampah anorganik yang tidak dapat didaur ulang, seperti plastik, kertas, dan kain, yang dikeringkan dan dicacah menjadi ukuran yang lebih kecil.
Asep menuturkan, Kebumen punya gudang sampah yang cukup banyak, yakni di TPA Kaligending, Karangsambung, dan TPA Semali Gombong. Dalam satu hari TPA Kaligending bisa menghasilkan sampah sekitar 60 ton, sedangkan TPA Semali 40 ton dalam sehari.
"Tapi untuk sementara ini, kita uji coba yang ada di kota dulu, yaitu di depo sampah yang ada di dekat stadion. Di sana kita produksinya sehari bisa empat ton," ujar Asep.
BACA JUGA:Libur Lebaran Dongkrak Omzet Sate Ambal
BACA JUGA:Permintaan Telur Puyuh Melonjak, Harga naik Bertahap
Kemudian nanti, kata Asep, pada Agustus 2025, pemerintah bisa mulai membuat pabrik RDF di Gombong dengan memanfaatkan sampah dari TPA Semali. "Dengan sampah 40 ton sehari, kita prediksi bisa menghasilkan RDF menjadi 20 ton," ucapnya.
Lebih lanjut, Asep mengatakan, setelah nantinya di Gombong sudah dibangun, pemerintah bisa merencanakan lagi pembangunan pabrik RDF di Kaligending pada 2026. Dengan kerjasama ini, harapannya tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA karena sudah dikelola menjadi RDF yang memiliki nilai ekonomi.
"Saya yakin kita bisa, Kebumen ke depan harus zero sampah. Dan insya Allah pada 23 April kita akan memulainya dengan mengirim RDF ke PT SBI," tandasnya.
Direktur Aneka Usaha Wahyu menambahkan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab penuh dalam pengelolaan RDF, termasuk pengirimannya.
BACA JUGA:Harga Gabah Membaik di Sela Panen Padi yang Melimpah
BACA JUGA:Pacu Adrenalin di Sendang Dalem River Tubing
"Saat ini kami bekerja sama dengan Banyumas yang sudah memiliki pengalaman di bidang tersebut. Jadi nanti untuk pengelolaan RDF ini, penanggung jawabnya kami," kata Wahyu.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan sampah di Kebumen tidak hanya dapat teratasi, tetapi juga memberikan nilai ekonomi dan manfaat bagi lingkungan. (fur)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


