Banner v.2
Banner v.1

Pemkab Kebumen Uji Coba Pengiriman 8 Ton RDF Perdana ke Cilacap

Pemkab Kebumen Uji Coba Pengiriman 8 Ton RDF Perdana ke Cilacap

Wakil Bupati Kebumen Zaeni Miftah melepas pengiriman perdana RDF di TPST Komplek Stadion Candradimuka, Kamis (24/4).--

KEBUMEN - Pemerintah Kabupaten Kebumen mulai melakukan uji coba pengiriman RDF (Refuse Derived Fuel) sebagai bahan bakar alternatif. Pengiriman ini sebagai tindak lanjut kerjasama Pemkab dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI).

Pengiriman perdana RDF dilepas Wakil Bupati Kebumen Zaeni Miftah di TPST Komplek Stadion Candradimuka, Kamis 24 April 2025 kemarin. Hadir pada kesempatan tersebut, Dandim 0709 Kebumen Letkol CZi Ardianta Purwandhana, para pimpinan OPD, da  juga direksi PT SBI.

Wabup Zaeni menyampaikan, di tahap awal uji coba ini, Pemkab mengirim 8 ton RDF ke PT SBI di Cilacap. Sampah kering ini nantinya bakal dijadikan bahan bakar alternatif pengganti batu bara untuk keperluan pabrik semen SBI. Ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja bupati dan wakil bupati Kebumen.

"Alhamdulillah hari ini kita bisa melakukan pengiriman perdana sampah RDF sebanyak 8 ton untuk dikirim ke Cilacap sebagai bahan pengganti batu bara. Ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja dari pemerintahan kami yang mendapat dukungan dari banyak pihak," ujar Wabup Zaeni.

BACA JUGA:BPBD Kebumen Minta Kantor dan Desa Gelar Simulasi Tanggap Bencana

BACA JUGA:Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif, Pemkab Kebumen Gandeng PT SBI

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan bisa mengurangi persoalan sampah di Kebumen. Karena semua sampah bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif yang punya nilai ekonomi. Lingkungan pun menjadi bersih, tidak tercemar oleh limbah sampah.

"Dan yang terpenting lagi adalah anggaran kita bisa menjadi semakim hemat. APBD kita untuk penggelolaan sampah Rp12 Miliar. Ini cukup besar, sehingga dengan kerjasama ini, anggaran bisa dimanfaatkan untuk program yang lain," ujarnya.

Sementara itu, Kepala DLHKP Asep Nurdiana menambahkan, sampah RDF yang dikirim masih dalam bentuk curah. Belum dipadatkan karena Pemkab masih belum ada alatnya. Ke depan tentunya ada pengembangan pembuatan pabrik RFD di Gombong, untuk mengelola sampah dari TPA Semali. 

"Nanti insya Allah sudah mulai dianggarkan di APBD Perubahan untuk pengelolaan sampah di TPA Semali, dari pemilahan sampai pencacahan. Sehingga kita bisa memproduksi sampah RDF lebih banyak," ujarnya.

BACA JUGA:Kemenag Kebumen Gelar Pelatihan Konten Kreatif untuk Penyuluh Agama

BACA JUGA:KSPSI: Jangan Ada Kasus Penahanan Ijazah di Kebumen

Asep menyebut, saat ini ada 26 TPS3R di Kebumen. Namun yang aktif hanya 15, dan yang memililki mesin pencacah baru satu  yakni dengan kapasitas perjam bisa memproduksi sampah RDF 1 ton. 

"Hari ini bahasanya masih uji coba ya, artinya nanti di sana (Cilacap) akan diuji kualitasnya masuk katagori A apa B. Tapi kalau kita lihat tadi disebut kita sudah masuk katagori A dengan kualitas terbaik," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: