Daftar Pekerjaan dengan Risiko Gangguan Kesehatan Mental Tertinggi
Daftar Pekerjaan dengan Risiko Gangguan Kesehatan Mental Tertinggi-Pinterest -
3. Pekerja Kreatif
Seniman dan pekerja kreatif lainnya sering menghadapi tantangan kesehatan mental yang signifikan. Salah satu penyebab utama depresi pada mereka adalah ketidakpastian penghasilan yang seringkali tidak menentu.
Profesi ini menyumbang 9,1 persen dari kasus depresi yang dilaporkan, dengan banyak penderitanya juga menderita penyakit bipolar. Tuntutan gaya hidup yang tinggi juga menjadi faktor risiko tambahan bagi kesejahteraan mental para pekerja kreatif.
4. Pekerjaan Keuangan
Tanggung jawab atas keuangan orang lain dapat menjadi beban yang berat bagi kesehatan emosional seseorang. AProfesi dalam bidang keuangan rentan terhadap depresi karena jam kerja yang panjang dan tuntutan yang tinggi.
Ketegangan yang terus-menerus akibat tuntutan pekerjaan dalam menangani uang dan masalah keuangan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental para profesional di bidang keuangan.
5. Pekerjaan Sales
Kesulitan ekonomi yang melanda saat ini memberikan tantangan yang signifikan bagi para sales. Tidaklah mengherankan bahwa sebanyak 6,7 persen orang yang bekerja di bidang penjualan mengalami depresi dan gangguan emosional.
Pekerjaan sales seringkali mengalami tekanan untuk mencapai target penjualan, ketidakpastian ekonomi, dan persaingan yang ketat dapat menyebabkan stres yang berlebihan bagi para profesional penjualan.
BACA JUGA:Tips Menjaga Kesehatan Mental saat Berpuasa
BACA JUGA:Manfaat Susu untuk Kesehatan Mental
6. Tenaga Medis
Dokter dan perawat seringkali harus bekerja dalam waktu yang panjang, sering kali termasuk shift malam. Hal ini dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan emosional mereka.
Laporan dari NSDUH menemukan bahwa tenaga medis dan perawat kesehatan memiliki tingkat depresi yang cukup tinggi. Bahkan, angka bunuh diri di kalangan dokter lebih tinggi daripada populasi umum.
Beban kerja yang tinggi, tekanan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien, serta paparan terhadap situasi yang emosional dan traumatis dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental di kalangan tenaga medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: