6 Ciri Gangguan Mental pada Remaja yang Wajib Orang Tua Ketahui!

BACA JUGA:Rekomendasi Lagu Sebagai Penenang Untuk Cepat Tidur Dan Mencegah Insomnia!

Meskipun umum bagi remaja untuk suka begadang, namun perubahan ekstrem dalam pola tidur, seperti kesulitan tidur, tidur berlebihan, atau insomnia, bisa menjadi tanda-tanda adanya gangguan psikologis. Remaja yang mengalami gangguan mental juga sering mengeluhkan mimpi buruk atau tidur berjalan.

Selain masalah tidur, remaja dengan gangguan mental sering mengalami perubahan dalam pola makan, seperti kehilangan nafsu makan yang menyebabkan penurunan berat badan atau kebalikannya, yaitu makan berlebihan sebagai bentuk pengatupan stres yang dapat menyebabkan obesitas.

5. Melakukan Kebiasaan Buruk

Melakukan kebiasaan buruk juga dapat menjadi ciri gangguan mental pada remaja. Mereka mungkin akan mencari pelampiasan emosi melalui perilaku merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, atau menggunakan obat-obatan terlarang. 

Selain itu, kecenderungan untuk membenci diri sendiri, menyakiti diri sendiri, atau bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri juga dapat menjadi tanda-tanda keadaan mental yang tidak stabil.

BACA JUGA:7 Kebiasaan Tidak Sehat yang Perlu Kamu Hindari Selama Berpuasa, Kenali dan Cegah!

BACA JUGA:Mengatasi Kebiasaan Mengigit Kuku yang Berdampak Bagi Kesehatan

6. Mengeluh Sakit Fisik

Keluhan tentang sakit fisik juga sering terjadi pada remaja yang mengalami masalah mental. Mereka dapat mengeluhkan sakit kepala, sakit perut, sakit punggung, atau nyeri otot yang tidak dapat dijelaskan secara fisik. Mereka juga dapat terlihat kurang bertenaga dan tidak memiliki semangat. 

Selain mengenali ciri gangguan mental pada remaja, peran orang tua dalam menjaga kesehatan mental anak juga sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat hubungan emosional, membangun rasa percaya diri, mengajarkan keterampilan mengelola stres, dan mendorong gaya hidup sehat.

Jika orang tua melihat adanya ciri gangguan mental pada remaja tersebut di anak mereka, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Dengan mendapatkan bantuan dan perawatan yang sesuai, anak dapat tumbuh menjadi individu yang lebih bahagia dan sehat secara emosional.(amp)

Sumber: