Penanganan Permanen Kerusakan Tebing Sungai Klawing Purbalingga Capai Rp 28 Miliar

Penanganan Permanen Kerusakan Tebing Sungai Klawing Purbalingga Capai Rp 28 Miliar

PENGUKURAN: Warga Desa Penaruban, Kaligondang saat ikut melihat pematokan lahan untuk sodetan, Minggu 10 Maret 2024.-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID- Penanganan secara permanen kerusakan tebing di aliran Sungai Klawing Bancar, PURBALINGGA mencapai Rp 28 miliar.

Anggaran itu akan diusahakan dari Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO). 

Kabid Kedaruratan dan Logistik, Doyo Mulyono, Minggu 10 Maret 2024 menjelaskan, anggaran itu sudah dibahas dalam rapat dengan BBWS SO beberapa waktu lalu.

"Penggunaan anggaran sebanyak itu diantaranya untuk matras dan bore pell, penahan di bawah rumah terdampak," katanya.

BACA JUGA:Darurat, Sodetan Aliran Sungai Klawing Bancar-Penaruban di Purbalingga Mendesak Dibuat

BACA JUGA:Penanganan Klawing Dipending, Pemkab Audiensi Ke BBWS SO

Namun itu usulan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diajukan ke Kementerian PU pusat melalui Dirjen SDA. Kemudian didukung surat resmi Bupati Purbalingga.

"Harapannya dalam tahun ini bisa terealisasi. Kami di Pemkab Purbalingga hanya ketempatan dan memfasilitasi seperti saat penahanan darurat sementara saat ini," tegasnya.

Sementara itu, pada hari yang sama rencana penanganan darurat antisipasi kerusakan tebing Sungai Klawing, memasuki sosialisasi kedua. Warga Penaruban yang bakal kena sodetan aliran Klawing ikut mengecek dan melihat pematokan area yang akan digali.

Asisten 2 Sekda Purbalingga Mukodam melalui Bagian Administrasi Pembangunan menjelaskan, hasil sosialisasi diantaranya warga sepakat untuk dilaksanakan sodetan sebagaimana petunjuk dari BBWS-SO yang disampaikan sehari sebelumnya.

BACA JUGA:Jalur Hilang Saat Banjir, Upaya Jalur Baru Klawing Sementara Dihentikan

BACA JUGA:Erosi Terus Menerus, Jembatan Klawing Bancar Terancam

Namun warga meminta adanya penggantian tanaman yang terkena sodetan. Begitu juga warga penambang pasir tradisional meminta untuk diberikan akses dan tetap bisa melaksanakan penambangan penghidupan keseharian.

"Terkait permintaan warga, kami akan rapat lagi dengan OPD terkait dan BBWS SO dalam waktu dekat ini. Semoga dalam Maret ini sodetan terealisasi," katanya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: