Darurat, Sodetan Aliran Sungai Klawing Bancar-Penaruban di Purbalingga Mendesak Dibuat
PARAH: Kerusakan tebing tepian Sungai Klawing Bancar semakin parah dan terus mengancam sejumlah rumah.-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-
PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kerusakan aliran Sungai Klawing masuk wilayah Bancar, Kecamatan PURBALINGGA semakin parah. Penghujan ini, erosi semakin mengancam pemukiman.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kabupaten Purbalingga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemerintah Kecamatan dan desa serta Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO), kembali turun tangan, pada Sabtu 9 Maret 2024.
Penanganan darurat kembali dilanjutkan dengan membuat sodetan di sisi kiri aliran dari arah hulu. Sodetan segera dibuat sepanjang 200 meter dengan kedalaman 6 meter.
"Kami kembali turun hari ini untuk memetakan posisi lahan sungai dan milik warga setempat. Tujuannya agar saat sodetan dibuat, tak ada lahan warga yang terbawa," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga, Doyo Mulyono.
BACA JUGA:Penanganan Klawing Dipending, Pemkab Audiensi Ke BBWS SO
Adanya sodetan diharapkan mampu mengalihkan aliran yang menghantam tebing pemukiman warga Bancar. Sehingga dampak kerusakan tidak semakin membahayakan.
"Hari ini kami ukur lahan. Lalu menggelar rembuk warga besok (Minggu, 10/3). Dengan percepatan kordinasi ini, maka penanganan darurat segera direalisasikan," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala DPU PR Istanto Sugondo mengungkapkan, untuk penanganan permanen masih diusulkan ke Kementerian PU pusat di Dirjen SDA.
"Kementerian diupayakan akan memasukkan penanganan alur Klawing secara permanen sebagai prioritas. Bahkan sudah didukung dari Pemkab Purbalingga dalam surat permohonan dari Bupati Purbalingga," tegasnya.
BACA JUGA:Jalur Hilang Saat Banjir, Upaya Jalur Baru Klawing Sementara Dihentikan
Dia juga mengatakan, Detail Engineering Desain (DED) penanganan secara permanen terhadap kerusakan tebing sungai di wilayah Kelurahan Bancar dan sekitarnya sudah dilaksanakan dan dibuat oleh BBWS SO.
Bambang, perwakilan dari BBWS SO Yogyakarta menjelaskan, alat berat backhoe masih berada di lokasi calon sodetan. Rencana ketika sudah klir sesuai penetapan patok lahan sodetan, maka pekerjaan mulai jalan. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: