Dampak Negatif Menggunakan Knalpot Bobokan

Dampak Negatif Menggunakan Knalpot Bobokan

Beberapa dampak negatif dari mwnggunakan knalpot bobokan yang harus Anda ketahui. -Fahma Ardiana-

Bila menggunakan knalpot bobok, mesin harus memikul beban lebih besar, apalagi jika mesin masih dalam keadaan default. Hal ini menurunkan performa mesin dan tentu saja mempercepat kerusakan mesin.

Beban pertama yang dialami mesin sepeda motor akibat knalpot rusak ditempatkan pada piston atau piston. Piston sepeda motor dipaksa bekerja lebih cepat dan lama sehingga menyebabkan mesin lebih cepat panas.

BACA JUGA:Wujudkan Zero Knalpot Brong, Satlantas Polres Purbalingga Datangi Sekolah

BACA JUGA:Cegah Penggunaan Knalpot Brong Dikalangan Pelajar, Polisi di Purwokerto Datangi Sekolah

Setelah piston atau bagian silinder piston rusak akibat beban tinggi, kerusakan biasanya menjalar ke link piston. Hal ini dapat terjadi ketika piston yang sebelumnya bergerak normal memerlukan pelumasan yang lebih banyak.

Jika oli yang menunjang pergerakan piston terbuang, maka sambungan piston akan kekurangan pelumasan dan akan timbul masalah. Karena piston tidak mempunyai kekuatan untuk menopang beban, maka piston dapat tiba-tiba macet dan, dalam skenario terburuk, tiba-tiba patah.

3. Suara Knalpot Bobokan Memekakkan Telinga

Knalpot bobok pasti akan menimbulkan polusi suara yang menjadi lebih keras dibandingkan dengan knalpot bawaan. Hal ini tentu saja menimbulkan permasalahan sosial di masyarakat. 

Suara bising dari knalpot memang sangat mengganggu, apalagi jika sepeda motor dengan knalpot rusak dikendarai di jalan kecil, gang sempit, atau pemukiman penduduk. Pengguna knalpot bobokan, siap-siap dihina oleh pihak-pihak yang merasa terganggu dengan suara bising yang dikeluarkan knalpot Bobocan itu sendiri. 

Itulah dia beberapa dampak negatif dari mwnggunakan knalpot bobokan yang harus Anda ketahui. (fah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: