Tahun Depan Vaksin Covid-19 Berbayar Ratusan Ribu, Kemenkes: Manfaatkan Gratis Hingga Akhir 2023

Tahun Depan Vaksin Covid-19 Berbayar Ratusan Ribu, Kemenkes: Manfaatkan Gratis Hingga Akhir 2023

Tahun Depan Vaksin Covid-19 Berbayar Ratusan Ribu, Kemenkes: Manfaatkan Gratis Hingga Akhir 2023-Sekretariat Kabinet -

EG.5 atau "Eris" telah menjadi sorotan setelah peningkatan kasusnya di negara-negara Eropa. Meskipun demikian, WHO menyatakan bahwa varian ini memiliki risiko rendah terhadap kesehatan masyarakat dan tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian lainnya yang sedang beredar.

BACA JUGA:Ketersediaan Vaksin Covid-19 Belum Bisa Dipastikan di Banyumas

BACA JUGA:Kekosongan Stok Vaksin Covid-19 Terjadi di 75 Persen Puskesmas seBanyumas

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tujuannya adalah menghentikan praktik pemberian nama varian berdasarkan negara asalnya. Dalam evaluasi terbarunya, WHO memasukkan EG.5 dan sub-varian terkaitnya, termasuk 5G.5.1, ke dalam klasifikasi varian Covid-19.

Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), 5G.5.1 kini termasuk dalam tujuh kasus Covid-19 yang terdeteksi melalui tes di rumah sakit. Dr. Meera Chand, wakil direktur badan tersebut, menyatakan bahwa munculnya varian baru bukanlah hal yang diluar dugaan.

EG.5.1 secara resmi diidentifikasi sebagai varian pada 31 Juli 2023 karena peningkatan pertumbuhannya yang signifikan di tingkat internasional dan keberadaannya di Inggris.

Kasus EG.5 juga menunjukkan peningkatan di Amerika Serikat. Bahkan, menurut perkiraan yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, kasus ini telah melampaui sub-varian Omicron lain yang saat ini beredar di negara tersebut.

WHO menegaskan bahwa pengelompokan dan penamaan varian Covid-19 bukanlah berdasarkan asal negara, namun didasarkan pada karakteristik genetik dan perubahan yang terjadi pada virus. 

Langkah ini dilakukan untuk menghindari stigma negatif terkait asal varian dan untuk memahami karakteristik serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat secara obyektif. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: