Sejarah Alat musik Tradisional Kentongan, Khas dari Kabupaten Banyumas.

Sejarah Alat musik Tradisional  Kentongan, Khas dari Kabupaten Banyumas.

Sejarah Alat musik Tradisional Kentongan, Khas dari Kabupaten Banyumas.-Sumber dari website news.uhb.ac.id-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Banyumas merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

Sama seperti dengan daerah lain. Kabupaten Banyumas juga mempunyai beberapa keragaman seni budayanya. Yang menjadi ciri khas daerah itu tersendiri.

Salah satunya adalah alat musik tradisional kentongan. Alat tradisional ini pada zaman dahulu digunakan sebagai alat penanda adanya kejadian.

Tetapi pada tahu 1970-an kentongan mulai di manfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Banyumas sebagai suatu alat musik.

BACA JUGA:Wajib Dikunjungi! 5 Cafe di Banyumas yang Cocok Untuk Nongkrong Bareng Bestie

BACA JUGA:Berkunjung ke Banyumas? Wajib Cobain Makanan Khas Banyumas Ini!

Seiring berjalannya waktu, alat musik kentongan mengalami perkembangan yaitu menjadi pertunjukan grup musik.

Oleh sebab itu, kentongan dapat dinikmati oleh semua kalangan dari anak – anak sampai lanjut usia.

Seni budaya tradisional biasanya menjadi ciri dan jati diri pada suatu bangsa Indonesia yang memiliki tujuan yaitu dapat memajukan ekonomi masyarakat dengan memproduksi suatu karya.

Berbagai seni budaya di daerah Indonesia selalu jadi suatu pusat perhatian para warga negara pendatang.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Hotel di Purwokerto untuk Liburan Menyenangkan dan Nyaman Bareng Orang Tersayang

BACA JUGA:5 Peluang Karir yang Menjanjikan untuk Lulusan Ilmu Komputer, Apakah Kamu Berminat?

Nah salah satu seni bidaya musik tradisonal yang harus kamu ketahui yaitu kentongan atau Thek–Thek yang asalnya dari Kabupaten Banyumas, Kabupaten  Purbalingga, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara.

Sejarah Alat Musik Tradisional Kentongan

Kentongan yaitu berasal dari kata dasar kenthong dan dengan kahiran an. Yang mempunyai arti yaitu memainkan kentong.

Kentongan adalah alat musik yang terbuat dari potongan bambu wulung yang bisa mengeluarkan suara.

Awal mula muncul kentongan yaitu pada tahun 1997, tepatnya yaitu di Desa Ajibarang Kulon, Kawasan Tambakan, Kabupaten Banyumas. 

BACA JUGA:Ini Sejarah Kesenian Tari Ebeg atau Kuda Lumping Khas Banyumas

BACA JUGA:Jangan Diskip! Resep Seblak Nylekamin, Bisa Buat Ide Jualan Kamu di Rumah.

Pada tahun 1993 kantongan mulai menghilang, tetapi mulai di aktifkan kembali pada tahun 1997. Yaitu dengan melibatkan para generasi muda pada wilayah setempat.

Kemudian pada tahun 2004 yaitu seorang seniman dari Banyumas, Edi Romadhon, mengumpulkan suatu kelompok kentongan yang ada di Kabupaten Banyumas untuk membuat orkestra musik.

Pada pertunjukan ini di catat sebagai rekor MURI yaitu kategori orkestra musik kentongan dengan jumlah pemain terbanyak yaitu 125 orang.

Tidak hanya itu kesenian kentongan juga pernah ditampilkan pada upacara penurunan bendera pusaka di istana negara Republik Indonesia yaitu pada peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2004.

BACA JUGA:Kentongan Banyumas: Alat Musik Tradisional yang Unik dan Bersejarah

BACA JUGA:Setelah Kentongan, Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Banyumas Ditutup Dengan Malam Resepsi

Tidak hanya itu pada Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah juga sering kali menampilkan kesenian kentongan ini, dengan tujuan untuk melestarikan.

Fungsi Kentongan, pada masa dulu sampai sekarang

Zaman dulu kentongan berfungsi sebagai komunikasi jarak jauh, pengingat, ataupun sebagai tanda adanya bencana alam sampai dengan pertanda adzan.

Bunyi kentongan pun ada macam–macam yang sudah di sepakati oleh masyarakat.

Misalnya ketika memberitahu ada maling kentongan akan di pukul satu kali. Jika di ulang maka harus ada jeda di antara masing–masing. 

BACA JUGA:31 Grup Ramaikan Lomba Kentongan Hari Jadi Kabupaten Banyumas ke-452

BACA JUGA:Festival Kentongan Banyumas 2023, 23 Simpang Akan Ditutup

Pada masa sekarang fungsi kentongan sudah digantikan dengan teknologi yang canggih. Akan tetapi budaya ini tetap mengalami perkembangan meskipun fungsinya sudah beda.

Yaitu sekarang beralih menjadi alat musik kentongan.

Kentongan menjadi alat musik tradisonal, khas dari Kabupaten Banyumas

Dalam pertunjukan seni kentongan juga diatur dan dirancang sesuai dengan penampilan supaya lebih indah dilihat oleh para peminat.

Pada penampilan kesenian kentongan biasanya memasukan para penari dengan gerakan khasnya.

Untuk penari laki–laki biasanya membawa kuda lumping sedangan untuk perempuan bergaya banyumasan, menari dengan menonjolkan bahu serta goyangan pinggul.

BACA JUGA:Festival Kentongan di Pirwokerto Bakal Diikuti 27 Peserta Dari Kecamatan Ditambah Empat Eksibisi

BACA JUGA:Rute Kentongan Hari Jadi Banyumas ke-452 Start Dari Alun-alun Purwokerto

Untuk pemain kentongan memainkan dengan cara memukul kentongan dengan tongkat bambu kecil atau kayu.

Sedangkan pemain lainnya seperti drum, angklung, simbal, gambang kentur hanya bergerak mengikuti irama.

Untuk lagu yang dibawakan biasanya ada lagu campurcari, dangdut, pop, dan lain sebagainya.

Perpaduan antara suara musik tradisional kentongan dan lagu–lagu akan menghasilkan irama yang enak dan selaras untuk didengar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: