Jadi Alat Musik Tradisional Banyumas, Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Kentongan

Jadi Alat Musik Tradisional Banyumas, Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Kentongan

Kentongan merupakan alat musik tradisional Kabupaten Banyumas yang harus kita lestarikan.-Fahma Ardiana-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sama halnya dengan daerah lain di Indonesia, Kabupaten Banyumas juga memiliki keragaman budaya khasnya sendiri yang pastinya tak kalah menarik. Diantaranya adalah alat musik tradisional Banyumas, yaitu Kentongan. 

Sebagai warga Banyumas, kita harus mengenal lebih dekat dengan kentongan. Agar budaya ini nantinya tak hilang dimakan jaman dan bisa diwariskan sampai ke generasi selanjutnya. 

Simak penjelasan dibawah ini tentang kentongan yang merupakan alat musik tradisional Banyumas.

Alat musik tradisional ini awalnya dulu dikenal sebagai tand atau peringat apabila terjadi sebuah kejadian. Bunyi kentongan digunakan untuk memberi sinyal atau memberikan informasi kepada masyarakat, seperti tanda bahaya, panggilan untuk pertemuan, atau pesan-pesan penting lainnya. 

BACA JUGA:Kentongan Banyumas: Warisan Budaya Lokal yang Harus Dilestarikan

BACA JUGA:Kentongan Banyumas: Alat Musik Tradisional yang Unik dan Bersejarah

Selain itu, kentongan juga digunakan dalam berbagai upacara adat dan keagamaan di daerah ini. Namun kemudian, sekitar pada tahun 1970-an, kentongan mulai dijadikan dan dimanfaat sebagai alat musik tradisional oleh masyarakat Banyumas. 

Bahkan lambat laun permainan alat musik kentongan ini mulai berkembang menjadi sebuah pertunjukan grup musik yang pastinya terus disesuaikan dengan perkembangan jaman. Sehingga dapat selalu dinikmati oleh berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Pengertian kentongan, kentongan sendiri berasal dari kata dasar kenthong yang memiliki akhiran an. Dimana itu mengandung arti "memainkan kentong". Kentongan berbentuk alat musik yang dibuat dari potongan bambu wulung yang batangnya lembut dan bisa mengeluarkan suara yang nyaring.

Alat musik ini dimainkan dengan cara memukul atau menepuk permukaan lubang-lubang tersebut. Bunyi yang dihasilkan bervariasi tergantung pada ukuran dan bentuk kentongan.

Pada tahun 1993, dikabarkan bahwa kesenian kentongan ini sempat menghilang, lalu mulai muncul dan tampil kembali kurang lebih di tahun 1997. Disitulah kentongan mulai melibatkan generasi muda dari berbagai wilayah di Banyumas. 

BACA JUGA:Sebelum Menjadi Alat Musik Tradisional, Kentongan Ternyata Berfungsi Sebagai Alat Komunikasi

BACA JUGA:Setelah Kentongan, Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Banyumas Ditutup Dengan Malam Resepsi

Kini, seiring berkembangnya jaman, kentongan sudah tidak lagi hanya berbentuk satu buah bambu yang dipukul. Namun sudah lebih bervariasi dan juga memiliki banyak nada seperti halnya alat musik tradisional lainnya.

Alat musik tradisional banyumas, kentongan kini bahkan dikombinasikan dengan instrumen calung, yang nantinya akan menghasilkan nada yang indah, dan menciptakan harmoni yang enak didengar. Lalu untuk menyempurnakannya, harmonisasi ini biasanya kini dipadukan dengan angklung agar lebih variatif. 

Selain itu, alat musik kentongan di mainkan oleh para penari laki-laki dan perempuan yang menari dengan gerakan khas banyumasan sambil menyanyikan lagu. 

Saat ini kentongan menjadi salah satu pementasan yang paling dinanti oleh warga Banyumas. Tak heran musik yang dimainkan secara massal ini kerap dipentaskan secara besar, bahkan seringkali Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelar karnaval atau pawai kentongan di sepanjang jalan untuk mempopulerkan kesenian kentongan yang merupakan alat musik tradisional Banyumas itu.

Hebatnya lagi, bahkan kentongan ini juga ternyata sudah pernah tampil dalam sebuah upacara Penurunan Bendera Pusaka di Istana Negara untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada tahun 2004 silam. Tak hanya itu, demi melestarikan kesenian kenthongan ini, Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah juga kerap menampilkannya sebagai salah satu budaya kebanggaan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: