Dua Jemaah Haji Kloter Terakhir Asal Pasir Kulon Menyusul Diajukan Tanazul
Satgas PPIH Asrama Haji Donohudan dari Kabupaten Banyumas menjenguk jemaah haji asal Gumelar setibanya Solo, Selasa (11/7) pagi.-KEMENAG BANYUMAS UNTUK RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Setelah tim dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Bagian Kesra Setda Banyumas dan RSUD Margono Soekarjo pagi ini (Selasa) berangkat menjemput dua jemaah haji asal Desa Kedungurang Kecamatan Gumelar yang sedang dalam perjalanan pulang ke Banyumas, Selasa (11/7) pagi ini, dua jemaah asal Desa Pasir Kulon Kecamatan Karanglewas kembali diusulkan pulang lebih awal atau tanazul.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Dr H Ibnu Asaddudin, SAg MPd melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Drs H Purwanto Hendro Puspito mengatakan informasinya pesawat kloter 18 yang membawa dua jemaah haji asal Kedungurang Gumelar bernama Sodikun Madyusro Mustanom (62) yang sakit beserta istri bernama Maryati Basuki Bajuri (62) sudah mendarat di Solo, Selasa ini (11/7) pukul 05.24 WIB. Tim yang melakukan penjemputan selain dari Kantor Kementerian Agama Banyumas dan Bagian Kesra juga melibatkan tim kesehatan dari RSUD Margono Soekarjo.
"Dari Dinas Kesehatan Banyumas menugaskan RSUD Margono," katanya.
BACA JUGA:Sakit, Dua Jemaah Haji Asal Kedungurang Gumelar Banyumas Dipulangkan Lebih Awal
Hendro menjelaskan setibanya dua jemaah haji asal Kedungurang di Banyumas, akan ada jemaah tanazul berikutnya. Yang sedang diusulkan dua jemaah kloter terakhir atau 94B asal Desa Pasir Kulon Kecamatan Karanglewas bernama Sugiyo dan istri. Jemaah diusulkan oleh ketua kloter untuk tanazul karena sakit.
"Waktu kepulangannya kapan belum tahu. Menunggu proses administrasi di Mekkah," terang dia.
Adapun jemaah yang ditanazulkan wajib mendapat persetujuan dari Daerah Kerja (Daker) Mekkah. Selain itu juga menunggu adanya kekosongan kursi (open seat) kloter. Disinggung terkait anggaran untuk penjemputan, dari Kantor Kementerian Agama Banyumas tidak memiliki anggaran khusus untuk penjemputan jemaah tanazul.
"Bagi keluarga yang menjemput ke Solo tidak ada pembiayaan dari pemerintah," pungkas Hendro. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: