Sapi Masuk Banyumas Dilakukan Pengecekan Kesehatan

Sapi Masuk Banyumas Dilakukan Pengecekan Kesehatan

Ilustrasi sapi - Penyaluran bantuan sapi betina dari kementerian untuk Kelompok Karangsari 2 Desa Karanggedang, Kamis (29/9) lalu. Direncanakan inseminasi buatan oleh kelompok. -Foto Fijri Rahmawati/Radar Banyumas -

PURWOKERTO- Sejak ada kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti sapi, untuk sapi yang masuk Kabupaten Banyumas dilakukan pengecekan kesehatan. Hal serupa juga dilakukan untuk sapi yang akan dikirim ke luar kota.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan (Dikannak) Kabupaten Banyumas, Jan Arijadi mengatakan, sapi yang masuk Kabupaten Banyumas jika ditemukan gejala sakit, tidak diperbolehkan masuk. Sedangkan sapi yang akan dikirim ke luar kota, dilakukan isolasi selama dua minggu.

"Setelah dua minggu akan dicek kesehatannya, kalau sehat disuntik vaksin PMK jika belum vaksin, kalau sakit akan diobati dulu," katanya.

Proses isolasi dilakukan karena virus PMK yang ada dalam tubuh sapi, tidak muncul secara instan. Mulai muncul gejalanya setelah beberapa hari bersemayam dalam tubuh.

Jan menuturkan, PMK merupakan jenis virus dan tidak ada obatnya. Untuk menyembuhkan virus tersebut bisa diberikan vitamin. Jika ada luka di kaki atau mulut, segera diobati lukanya.

"Untuk pemulihannya dibuthkan dua sampai tiga kali pemberian vitamin," tuturnya.

Dia menambahkan, semenjak dilakukan vaksin dua kali pada sapi, sampai sekarang tidak lagi ditemukan sapi mengidap PMK. Pasalnya kekebalan tubuh secara komunal sudah terbentuk. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: