Masih Masuk Wilayah Aman, Dinpertan Purbalingga Tetap Waspada Penyakit Antraks

Masih Masuk Wilayah Aman, Dinpertan Purbalingga Tetap Waspada Penyakit Antraks

Pemeriksaan hewan ternak di Purbalingga oleh petugas dari Dinpertan. (DOK ADITYA/RADARMAS)--

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mulai memasang alarm waspada, terkait penyakit antraks. Sebab, wabah penyakit antraks sudah muncul di Kabupaten Gunungkidul. Bahkan, sudah ada korban jiwa manusia.

Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga Mukodam mengatakan, pihaknya selalu berusaha waspada terhadap munculnya berbagai macam penyakit hewan.

"Baik yang zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya, red) maupun yang tidak zoonosis," katanya kepada Radarmas, Kamis, 6 Juli 2023.

Sebab, menurutnya hal itu sudah menjadi salah satu protap yang selalu dilaksanakan. Karena pada prinsipnya terjangkitnya penyakit hewan dapat berdampak merugikan bagi petani peternak.

BACA JUGA:14 BUMDes di Kabupaten Purbalingga Dapat Bantuan Rp 10 Juta, Ini Batasan Penggunaannya

Diketahui, antraks merupakan penyakit zoonosis yang melalui media hewan ternak.

Dia menambahkan, pihaknya juga mulai waspada terkait potensi penularan penyakit Antraks usai ditemukan kasus meninggal di Kabupaten Gunungkidul.

"Khusus untuk kasus Antraks kewaspadaan kami lakukan dengan berkoordimasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Balai Besar Veteriner Jogjakarta dan Dirjen Kesmavet Kementerian Pertanian," tambahnya.

Termasuk menjalankan petunjuk khusus terkait penyakit Antraks.

"Kewaspadaan juga kami sosialisasikan kepada para peternak saat moniroring dan layanan kesehatan ternak," lanjutnya.

BACA JUGA:Lima Sekolah di Purbalingga Raih Predikat Sekolah Adiwiyata Provinsi


Yakni, agar tetap menjaga sanitasi kandang, menjaga kualitas pakan, serta membatasi mobilisasi personil kandang.

Dia mengungkapkan, pengawasan lalu lintas ternak khususnya antar perbatasan provinsi akan diperketat. Yaitu, dengan pemeriksaan dan tetap memberlakukan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal ternak.

Dia mengklaim, hingga saat ini di Wilayah Jawa Tengah masih aman. "Termasuk wilayah Jawa Tengah barat selatan termasuk wilayah banyumas raya juga masih aman," ujarnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: