Sukrisman Museum Wayang Banyumas : Dari Gamelan Ada Filosofi Kehidupan. Harmonisasi

Sukrisman Museum Wayang Banyumas : Dari Gamelan Ada Filosofi Kehidupan. Harmonisasi

Staf Museum Wayang Banyumas sabar dan telaten membimbing siswa sekolah dasar belajar gamelan, Kamis (17/11). Fijri/Radarmas--

RADARBANYUMAS.CO.ID-Gamelan di Museum Wayang Banyumas selalu menjadi daya tarik bagi pengunjung berusia sekolah dasar. Siswa ingin menjajal menabuh.

Kali ini, anak-anak tidak asal tabuh gamelan. Ada Staf Pengelola Museum Wayang Banyumas Sukrisman yang sabar dan telaten membimbing.

"Dari gamelan, ada filosofi kehidupan. Harmonisasi, tidak bisa sendiri, bersama-sama," pesan Sukrisman pada siswa yang sedang belajar gamelan, Kamis (17/11).

BACA JUGA:Pengacau Pilkades Serentak di Purbalingga Bakal Ditindak Tegas

Awalnya, gerakan tangan anak-anak masih kaku mengukitu arahan dari Sukrisman. Bahkan Sukrisman harus menuntun tangan anak agar ketukan sesuai.

Lebih lanjut Sukrisman menyampaikan kepada anak-anak bahwa berlatih gamelan tidak semudah yang terlihat. Antara lain harus saling kerja sama satu sama lain untuk menciptakan harmonisasi.

"Bukan cepat-cepatan menabuh," imbuh Sukrisman.

BACA JUGA: DPPKB3A Tingkatkan Kapasitas dan Produktivitas untuk Banyumas Ramah Perempuan dan Anak

Penguatan profil pelajar pancasila (P5) pada kurikulum merdeka. Disebut Sukrisman memang tepat. Sehingga memungkinan siswa mengeksplor pembelajaran muatan lokal.

"Kita masih miskin soal kearifan lokal, siapa diri kita ini?" ujar Sukrisman.

BACA JUGA:OJK Purwokerto Selenggarakan Donor Darah, Rangkaian HUT OJK Ke-11

Sukrisman juga mengajak anak-anak berbincang dengan bahasa panginyongan. Agar anak-anak mengenali jati dirinya sebagai orang Banyumas. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: