Hikikomori: Fenomena Masalah Kesehatan Mental yang Ada di Jepang

Hikikomori: Fenomena Masalah Kesehatan Mental yang Ada di Jepang

Mengenal Hikikomori, fenomena masalah kesehatan mental yang ada di Jepang -Dhani Dwi Anggoro -

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Di Jepang terdapat fenomena masalah kesehatan mental yang telah menjamur yaitu Hikikomori.

Hikikomori merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena sosial yang muncul di Jepang. Di mana individu menarik diri dari interaksi sosial dan memilih untuk tinggal di dalam rumah mereka sendiri untuk periode waktu yang panjang, bahkan bertahun-tahun.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang fenomena masalah kesehatan mental yang ada di Jepang ini.

Mengenal Tentang Hikikomori

Hikikomori adalah istilah dalam bahasa Jepang yang menggambarkan fenomena di mana individu menarik diri dari interaksi sosial dan memilih untuk tinggal di dalam rumah mereka sendiri untuk periode waktu yang panjang, bahkan bertahun-tahun. 

Ini merupakan gangguan kesehatan mental yang sering dikaitkan dengan kecemasan sosial, depresi, dan kadang-kadang gangguan spektrum autis. 

Orang yang mengalami hikikomori sering kali menolak untuk meninggalkan rumah mereka atau berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan rumah mereka.

BACA JUGA:Faktor-Faktor Penyebab Fenomena Hikikomori Berupa Mengurung Diri dari Kehidupan Sosial

BACA JUGA:5 Cara Menjaga Kesehatan Mental ala Jepang yang Bisa Kamu Terapkan

Asal-usul Hikikomori

Fenomena ini pertama kali diidentifikasi dan diperbincangkan secara luas di Jepang pada tahun 1990-an. Istilah "hikikomori" sendiri baru mulai populer setelah diperkenalkan oleh psikiater Jepang, Profesor Tamaki Saito pada tahun 1998.

Beberapa ahli berpendapat bahwa tekanan akademik yang tinggi di Jepang, bersama dengan ekspektasi sosial yang besar, dapat menyebabkan individu merasa terisolasi dan terbebani, mendorong mereka untuk menarik diri dari masyarakat.

Perubahan sosial yang cepat, termasuk globalisasi, urbanisasi, dan perubahan dalam struktur keluarga, telah menghasilkan lingkungan yang mungkin membuat seseorang merasa terisolasi dan sulit beradaptasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: