Hikikomori: Fenomena Masalah Kesehatan Mental yang Ada di Jepang
Mengenal Hikikomori, fenomena masalah kesehatan mental yang ada di Jepang -Dhani Dwi Anggoro -
Hikikomori sering dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan sosial, depresi, gangguan spektrum autis, atau gangguan mental lainnya.
Orang yang mengalami gangguan ini mungkin menarik diri dari interaksi sosial sebagai cara untuk mengatasi gejala mereka.
- Teknologi dan Internet
Meskipun teknologi modern memberikan akses yang luas ke informasi dan interaksi sosial, penggunaan yang berlebihan atau tidak sehat dari teknologi dapat menyebabkan isolasi sosial dan ketergantungan pada interaksi online, menyebabkan orang menarik diri dari dunia nyata.
Penanganan Hikikomori Oleh Pemerintah Jepang
Pemerintah Jepang telah mengambil beberapa langkah untuk menangani masalah hikikomori, meskipun tantangan ini masih dihadapi dalam upaya untuk mengatasi fenomena ini. Beberapa langkah yang telah diambil oleh pemerintah Jepang termasuk:
- Studi dan Penelitian
Pemerintah Jepang telah melakukan studi dan penelitian yang lebih lanjut untuk memahami lebih baik faktor-faktor penyebab dan karakteristik individu yang mengalami hikikomori. Ini membantu dalam merancang strategi penanganan yang lebih efektif.
- Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Pemerintah telah berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah hikikomori melalui kampanye pendidikan dan informasi.
Ini bertujuan untuk menghilangkan stigma yang terkait dengan hikikomori dan mendorong individu yang mengalami masalah ini untuk mencari bantuan.
- Pelayanan Kesehatan Mental
Pemerintah telah meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental, termasuk terapi dan konseling, bagi individu yang mengalami hikikomori.
Ini mencakup pendanaan untuk layanan kesehatan mental di berbagai wilayah dan pengembangan program dukungan komunitas.
BACA JUGA:Sering Menghindari Aktivitas Sosial? Itu Gejala Gangguan Kesehatan Mental Skizoid
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: