Bumbu Giling Laris Manis, Antrean Panjang Jadi Cerita Tradisi
Penjualan pedagang giling Pasar Banjarnegara meningkat 200 persen.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-
Ketika Aroma Rendang Menyihir Pagi di Pasar Banjarnegara
Pagi baru saja menyentuh langit Banjarnegara saat lorong-lorong Pasar Induk mendadak riuh. Bukan sekadar karena suara pedagang yang bersahutan, tapi oleh gelombang manusia yang bergerak cepat dan teratur.
Kantong plastik berisi daging kurban bergoyang di tangan-tangan yang menentengnya, dan di tengah keramaian itu, satu aroma mencuri perhatian, bumbu rendang.
PUJUD ANDRIASTANTO, Banjarnegara
NUR Hidayanto, pedagang bumbu giling yang sudah lebih dari sepuluh tahun menempati salah satu sudut pasar, tampak tak berhenti menimbang dan mengemas. Di lapaknya, tumpukan bumbu merah, cokelat, dan kuning tersaji dalam ember-ember plastik.
Cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, dan berbagai rempah lainnya telah menyatu menjadi campuran siap pakai yang menggoda hidung siapa pun yang melintas.
BACA JUGA:Video Literasi Siswa SMPN 1 Mrebet Moncer di Tingkat Jawa Tengah
“Yang paling laris itu bumbu rendang. Besok sudah mulai kurban, jadi orang-orang sudah mulai siapin masak daging dari sekarang,” ujar Nur sambil terus bergerak cepat, tangannya tak sempat diam.
Biasanya, ia hanya menjual satu hingga dua kilo bumbu dalam satu pagi. Namun menjelang Idul Adha tahun ini, ritmenya berubah drastis. Ia mengaku penjualan naik hingga dua kali lipat dari hari biasa.
“Sekarang pagi-pagi saja sudah habis. Kebanyakan cari bumbu rendang dan soto. Favorit memang kalau Lebaran Kurban ya dua itu,” tambahnya.
Alih-alih menambah stok bumbu yang berisiko basi, Nur memilih cara lain untuk mengatasi lonjakan permintaan, menambah orang. Dua pekerja tambahan ia rekrut agar antrean bisa terus berjalan tanpa harus membuat pembeli menunggu terlalu lama.
BACA JUGA:Telson Hardani Pelukis Asal Jeruklegi Suarakan Dukungan Terhadap Palestina Melalui Kanvas
“Kalau stok sih tetap seperti biasa, saya cuma tambah orang. Yang penting pembeli dilayani cepat, karena enggak semua sabar nunggu. Tapi alhamdulillah, tahun ini semua habis terus,” ucapnya dengan senyum.
Di kios lain, tak jauh dari milik Nur, Soni juga mengalami lonjakan serupa. Pedagang bumbu giling yang sudah bertahun-tahun ikut meramaikan pasar ini mengaku selalu menantikan momen menjelang Idul Adha.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


