Banner v.2
Banner v.1

Sumitro Djojohadikusumo, Ayah Presiden Prabowo: Dari Pesarehan Dawuhan hingga Usulan Pahlawan Nasional

Sumitro Djojohadikusumo, Ayah Presiden Prabowo: Dari Pesarehan Dawuhan hingga Usulan Pahlawan Nasional

Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo dan dr. Soedarmadji.-threads @helenapurbayanti-

RADARBANYUMAS.CO.ID - Pada suatu hari di tahun 1981, di kompleks pemakaman keluarga Margono Djojohadikusumo di Pesarehan Dawuhan, Banyumas, dua tokoh berdiskusi tentang masa depan Indonesia.

Salah satu dari mereka adalah Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, ekonom legendaris dan anak dari Margono. Yang satunya adalah dr. Soedarmadji, seorang dokter lulusan Unair Surabaya dan ketua Yayasan Pesarehan Dawuhan, sekaligus sahabat lama Sumitro.

Dalam percakapan itu, Sumitro bertanya, “Putranya Pak Pitojo sekarang di mana?”

“Dosen ITB, belum lama lulus dari Stanford, sekarang sedang ambil doktor di ITB,” jawab dr. Soedarmadji.

“Bagaimana cara menghubunginya?” lanjut Sumitro.

“Coba lewat Sanyoto (Sastrowardoyo),” timpal sang dokter.

Yang mereka bicarakan adalah Kuntoro Mangkusubroto, putra dari pengacara Purwokerto, Pitojo Mangkusubroto. Tak lama setelah percakapan itu, Kuntoro memulai karier birokratnya dan menjadi tokoh penting dalam pembangunan nasional.

Percakapan sederhana itu adalah salah satu bukti bahwa Sumitro senantiasa memperhatikan talenta muda bangsa.

Cerita ini pertama kali dibagikan melalui unggahan akun Threads @helenapurbayanti.

Dalam unggahan lain, diketahui Sumitro juga rutin mengunjungi rumah dr. Soedarmadji di Purwokerto setiap tahun selama lebih dari dua dekade. Tak banyak yang tahu, keduanya memiliki ikatan leluhur yang kuat.

Margono, ayah Sumitro, dan Soedarmadji berasal dari satu trah Bupati Banyumas ke-5 (Yudanegara II), dan pernah bertetangga di Kota Banyumas. Karena itu pula, dr. Soedarmadji ditunjuk sebagai ketua Yayasan Pesarehan Dawuhan tempat Margono dimakamkan.

Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Begawan Ekonomi

Empat dekade setelah percakapan di Pesarehan Dawuhan, sosok Sumitro kembali dielu-elukan. Pada Jumat (9/5/2025), kalangan akademisi, budayawan, dan sejarawan Kebumen secara resmi mengusulkan Sumitro Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional.

Audiensi dilakukan bersama Bupati Kebumen Lilis Nuryani di Pendopo Kabumian, dan dihadiri oleh Dandim 0709 Kebumen Letkol CZI Ardianta Purwandhana, Rektor UMNU Kebumen Imam Satibi, Asisten III Sekda Mohammad Arifin, serta tokoh akademik dan sejarah.

Rektor UMNU Kebumen, Imam Satibi, menyampaikan bahwa pengusulan ini merupakan bentuk penghormatan atas kontribusi Sumitro di bidang ekonomi, pendidikan, dan pemikiran kebangsaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: