Stok Pupuk Bersubsidi Mulai Menipis, Dinpertan Pastikan Distribusi Masih Aman
Monev Penerima Pupuk pada Titik Serah (PPTS) UD Kanca Tani Desa Kaligondang, Senin (1/12).-Dok Dinpertan Purbalingga-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Memasuki musim tanam pertama di bulan Desember, kebutuhan pupuk bersubsidi di Purbalingga mulai naik. Dinpertan memastikan stoknya masih aman, meski sejumlah jenis pupuk mulai menipis.
Kabid Prasarana dan Sarana Dinpertan Purbalingga, Hafidhah Khusniyati mengatakan, hingga akhir November penyerapan pupuk urea masih terkendali. Dari alokasi 11.780 ton, sebanyak 9.357 ton atau 79 persen sudah tersalurkan.
"Sisa alokasinya masih 2.422 ton, jadi aman. Biasanya petani habiskan kuota di Desember. Setelah 31 Desember, kuota hangus dan Januari dimulai lagi dari nol," ujarnya.
Hafidhah menyebut penyerapan urea dalam delapan tahun terakhir menunjukkan tren kenaikan. Kini penggunaan urea dan NPK dinilai semakin seimbang.
BACA JUGA:Petani Majasari Susun e-RDKK Pupuk Subsidi
"Dulu NPK cuma terserap sekitar 5.000 ton, sekarang sudah di angka 8.000-an ton. Ini menandakan petani mulai menerapkan pemupukan berimbang," katanya.
Namun berbeda dengan urea, stok NPK atau Phonska justru mulai kritis. Dari alokasi 9.500 ton, sebanyak 8.689 ton sudah terserap atau mencapai 90 persen, sehingga menyisakan sekitar 930 ton.
"Ini sudah sangat menipis, padahal Desember biasanya puncak kebutuhan. Ada perubahan perilaku petani yang kini cenderung memakai NPK lebih banyak," jelasnya.
Karena pupuk merupakan isu sensitif, Dinpertan mengantisipasi sejak awal dengan mengajukan tambahan kuota. Usulan tambahan NPK yang diajukan mencapai 2.000 ton.
BACA JUGA:BPP Cilongok Dorong Petani Gunakan Pupuk Ramah Lingkungan
"Kami ajukan tambahan 1.500 ton terlebih dulu, lalu Desember ini tambah 500 ton lagi," tuturnya. Terkait laporan warga soal menipisnya stok NPK di gudang Bojong pada 26 November lalu, Hafidhah memastikan suplai tetap berjalan.
"Hari itu juga langsung masuk empat truk. Kadang terhambat karena hujan deras atau antrean panjang di gudang Gresik. Tapi sampai sekarang belum ada keluhan dari petani," pungkasnya. (alw)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


