Banner v.2
Banner v.1

Menjelang Idul Adha, Penjualan Sapi Kurban di Banyumas Melambat

Menjelang Idul Adha, Penjualan Sapi Kurban di Banyumas Melambat

Peternak membersihkan kandang Sapi milik Sapikus yang berada di Desa Purbadana, Kecamatan Kembaran, Rabu (21/5/2025).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID – Menjelang perayaan Iduladha 2025, penjualan sapi kurban di sejumlah peternakan wilayah Banyumas menunjukkan perlambatan.

Kondisi, ini disinyalir akibat efisiensi pembelian dan lemahnya daya beli masyarakat karena bertepatan dengan momen kenaikan dan kelulusan anak sekolah.

Hal tersebut dirasakan salah satu peternak, Fajar Ahmad Widodo (39), seorang peternak asal Desa Purbadana, Kecamatan Kembaran, menyatakan bahwa tren penurunan penjualan sudah terasa sejak awal bulan ini.

"Penjualan menurun karena efisiensi. Kalau tahun lalu penjualan masih normal, bahkan mendekati Iduladha bisa sampai 200 ekor," ujarnya saat ditemui di kandang Sapikus miliknya, Rabu (21/5/2025).

BACA JUGA:Banjarnegara Pastikan Stok Hewan Kurban Aman Jelang Iduladha 1446 H

Hingga sepekan menjelang Iduladha, Fajar baru berhasil menjual sekitar 100 ekor sapi. Padahal periode yang sama di tahun 2024 lalu, dirinya sudah menjual seratusan lebih ekor sapi.

Menurutnya, faktor ekonomi yang belum pulih dan momen kenaikan dan kelulusan anak sekolah. Ditambah kekhawatiran terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) turut memengaruhi minat masyarakat.

"Nampaknya ekonomi juga sedang lesu, sebentar lagi juga musim pendaftaran anak sekolah. Apalagi isu PMK masih ada. Alhamdulillah, sekarang semua sapi sudah divaksin dan rutin penyemprotan disinfektan," jelasnya.

Meski begitu, Fajar tetap bersyukur, ia mengatakan bahwa sekitar 95 persen sapi di kandangnya sudah dibayar uang muka (DP) oleh pembeli yang mayoritas pembeli berasal dari wilayah sekitar seperti Purbalingga, Purwokerto, dan Cilacap. 

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban Disiagakan

Dari total sapi yang tersedia di kandangnya, sebanyak 85 persen di antaranya merupakan jenis sapi Madura dan siaanya sapi Bali. Bukan tanpa sebab, menurut Fajar, sapi Madura lebih diminati untuk kurban, karena tidak terlalu banyak lemak. 

Sedangkan dari segi harga, sapi-sapi di kandang Sapikus dibanderol dengan harga variatif, tergantung berat. 

Sapi dengan berat 260 hingga 270 kilogram dijual pada kisaran Rp19 juta hingga Rp27 juta. Sementara itu, sapi berbobot besar antara 450 hingga 500 kilogram dipatok seharga Rp27 juta hingga Rp28 juta.

Sebelum di distribusikan ke pembeli, sapi-sapi mendapat perlakuan khusus berupa pakan tambahan, vitamin, serta penyemprotan disinfektan diseluruh kandang secara rutin.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: