Penggilingan Daging Dekat Pasar Manis Masih Ramai Usai Idul Adha
Salah seorang warga sedang membayar jasa penggilingan daging di salah satu kios di dekat Pasar Manis Purwokerto.-ALWI SAFRUDIN/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Meski perayaan Idul Adha telah berlalu sepekan lalu, aktivitas di kios penggilingan daging milik Imam Subarkah di dekat Pasar Manis, Purwokerto, masih terlihat ramai. Warga terus berdatangan untuk menggiling daging kurban, terutama daging sapi.
Imam mengatakan, setiap tahun, momen Idul Adha membawa peningkatan signifikan. Di hari biasa, Imam hanya menerima penggilingan 20 sampai 30 kilogram daging. Namun dua hari setelah Idul Adha tahun ini, lonjakan cukup besar terjadi. Meski setelahnya pelanggan menurun, tapi tetap ramai.
"Ada sekitar 150 orang yang datang. Kalau rata-rata bawa 1 kilogram daging, ya sekitar 150 kilogram yang kami giling," terangnya.
Penggilingan daging yang dilakukan Imam dikhususkan untuk daging sapi. Ia tidak menerima daging kambing karena bau prengus yang bisa mengganggu hasil gilingan.
Tak hanya menggiling daging, pelanggan juga bisa sekaligus meminta dibuatkan bumbu bakso. Takaran bumbu disesuaikan dengan permintaan.
BACA JUGA:Momen Iduladha Jasa Giling Daging di Banjarnegara Kebanjiran Order
"Kami sesuaikan, kadang minta yang gurih, kadang ada yang minta tanpa penyedap," katanya.
Kios milik Imam ini sudah buka sejak tahun 2019, setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Untuk ongkos penggilingan, ia mematok harga Rp35 ribu per kilogram. Meski permintaan tinggi, tidak ada kenaikan harga.
"Masih ramai sampai sekarang, kemungkinan sampai dua minggu ke depan masih ramai. Tapi memang dibanding tahun kemarin, sekarang menurun," ucapnya.
Ia menyebut, tahun lalu bisa melayani hingga 200 pelanggan per hari. Menurutnya, penurunan jumlah tahun ini karena faktor ekonomi. Imam berharap, momen Idul Adha tahun depan bisa lebih ramai seperti tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Idul Adha, Omzet Penggilingan Daging Melesat
"Sekarang sedikit yang kurban, mungkin karena kondisi ekonomi belum pulih," jelasnya.
Salah satu pelanggan, Ratinah, mengaku selalu menggiling daging kurban tiap tahun untuk dijadikan bakso.
"Saya giling 3 kilogram daging jadi bakso, keluarga lebih suka daripada dimasak yang lain," katanya. (alw)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


