Perubahan Berat Badan: Perubahan berat badan yang signifikan, baik peningkatan maupun penurunan, tanpa adanya usaha yang disengaja, dapat menjadi tanda Depresi Berat.
Kehilangan Minat dan Kenikmatan: Kehilangan minat atau kenikmatan dalam kegiatan yang biasanya dinikmati, seperti hobi atau hubungan sosial, adalah tanda khas lainnya dari Depresi Berat.
Gangguan Konsentrasi: Kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat hal-hal, atau membuat keputusan merupakan ciri umum lainnya dari Depresi Berat.
Pikiran yang Negatif dan Obsesif: Individu dengan Depresi Berat cenderung memiliki pikiran yang negatif dan obsesif tentang diri mereka sendiri, situasi mereka, dan masa depan mereka.
Dampak Depresi Berat
Depresi Berat dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang, termasuk hubungan interpersonal, kinerja di tempat kerja, dan kesehatan fisik secara keseluruhan.
Tanpa pengobatan yang tepat, Depresi Berat dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan lainnya, seperti kecanduan zat, gangguan kecemasan, atau bahkan pemikiran untuk bunuh diri.
BACA JUGA:7 Cara Pulihkan Gangguan Kesehatan Mental Depresi Tanpa Obat, Tak Perlu Khawatir
BACA JUGA:6 Rekomendasi Self Reward Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental
Penanganan dan Perawatan
Meskipun Depresi Berat adalah kondisi yang serius, perawatan yang tepat dapat membantu individu mengelola gejalanya dan memulihkan kesejahteraan mental mereka. Beberapa strategi penanganan yang efektif meliputi:
Terapi Psikologis: Terapi kognitif-perilaku (CBT) dan terapi interpersonal sering digunakan untuk membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif serta memperbaiki hubungan interpersonal.
Obat-Obatan: Antidepresan sering diresepkan untuk mengelola gejala Depresi Berat. Konsultasikan dengan profesional kesehatan mental untuk memilih obat yang tepat.
Dukungan Sosial: Mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu individu merasa didengar dan didukung selama proses pemulihan.