15 Penyebab Gangguan Kesehatan Mental Pada Remaja

15 Penyebab Gangguan Kesehatan Mental Pada Remaja

Penyebab Gangguan Kesehatan Mental-Pinterest -

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan mental adalah cedera pada kepala. Cedera kepala serius, baik yang disebabkan oleh kecelakaan atau kegiatan olahraga, dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan jiwa seseorang. 

Cedera yang mengakibatkan trauma otak dapat mengganggu fungsi kognitif dan emosional seseorang, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau PTSD (Gangguan Stres Pasca Trauma).

2. Genetik atau Riwayat Keluarga

Selain cedera fisik, faktor genetik juga memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan mental.

Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kesehatan jiwa seperti depresi, bipolar, atau skizofrenia, maka individu tersebut mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa. 

Faktor genetik dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap gangguan mental, meskipun interaksi antara faktor genetik dan lingkungan juga turut berperan dalam menentukan kemungkinan terjadinya gangguan tersebut.

3. Kekerasan dalam Rumah Tangga atau Pelecehan 

Kondisi rumah tangga yang tidak aman, terutama yang melibatkan kekerasan fisik, emosional, atau seksual, dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan jiwa seseorang.

Korban kekerasan dalam rumah tangga sering kali mengalami tekanan psikologis yang luar biasa dan merasa terjebak dalam situasi yang tidak sehat. 

BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Masalah Mental

BACA JUGA:8 Tips Efektif Meningkatkan Kesehatan Mental

4. Riwayat Kekerasan saat Kanak-Kanak

Pengalaman kekerasan pada masa kanak-kanak juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan gangguan mental di kemudian hari.

Anak-anak yang menjadi korban pelecehan, penganiayaan, atau neglect (pengabaian) sering kali mengalami gangguan kesehatan jiwa sebagai hasil dari trauma yang mereka alami. 

Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan psikologis anak, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental saat dewasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: