Antisipasi Gagal Tanam, BPP Sarankan Pilih Varietas Padi Tahan Genangan
Petani di Desa Nusadadi sedang tanam ulang bibit padi varietas logawa karena gagal tanam terdampak genangan air, Selasa (20/1/2023).-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID -Adanya kejadian gagal tanam bebrapa waktu lalu, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumpiuh memberikan solusi pada petani, terutama yang menggarap sawah di areal potensi genangan air pada saat musim penghujan.
Solusi tersebut untuk mengantisipasi tanaman padi mati akibat berada di areal persawahan yang tergenang, dan air tidak kunjung surut. Sehingga petani harus melakukan tanam ulang.
Mantri Tani BPP Kecamatan Sumpiuh, Fitriana menuturkan, salah solusi yang ditawarkan adalah pemilihan bibit tanaman padi. Di mana, petani supaya memperhatikan varietasnya.
"Ada varietas padi yang diklaim tahan terhadap genangan air," jelas Fitriana.
BACA JUGA:Sepuluh Hektare Sawah di Sumpiuh Gagal Tanam
BACA JUGA:Gagal Tanam Tiga Kali, Petani Butuh Solusi, Sumi: Sulitnya 'Nyawah' di Plangkapan
Fitri mencontohkan, varietas Inpari 30 Ciherang Sub 1. Keunggulan antara lain cocok ditanam di sawah irigasi dataran rendah sampai ketinggian 400 meter di atas permukaan laut di daerah luapan sungai.
Selain itu, varietas tersebut cocok ditanam di daerah cekungan dan rawan banjir lainnya dengan rendaman keseluruhan fase vegetatif selama lima belas hari.
Varietas Inpari 30 Ciherang Sub 1 tercatat telah dilepas sejak 2012 silam. Keunggulan lainnya adalah tekstur nasi pulen.
"Saya tanam padi varietas logawa, biasanya petani di sini menyebut tewe. Mati tergenang air," ujar petani Maryanto.
Diberitakan sebelumnya, sepuluh hektare sawah di wilayah Kecamatan Sumpiuh yaitu di Kelurahan Sumpiuh dan Desa Nusadadi, mengalami gagal tanam terdampak genangan air. Padahal usia tanaman sudah dua bulan memasuki fase berbunga. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: