Sepuluh Hektare Sawah di Sumpiuh Gagal Tanam

Sepuluh Hektare Sawah di Sumpiuh Gagal Tanam

Petani sedang tanam ulang terdampak genangan air yang mengakibatkan tanaman padi mati, Selasa (20/2/2024). -Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Areal persawahan seluas sekira sepuluh hektare di wilayah Kecamatan Sumpiuh, mengalami gagal tanam. Lokasi tepatnya di Kelurahan Sumpiuh dan Desa Nusadadi. Di mana masing-masing kelurahan mengalami gagal tanam kurang lebih lima hektare.

Salah satu petani, Maryanto menceritakan, gagal tanam disebabkan oleh genangan air yang tidak kunjung surut. Sehingga berdampak pada tanaman padi mati.

"Padahal tanaman padi sudah berumur dua bulan, mulai ada yang akan berbunga. Tapi, tergenang air jadi mati," ujar petani asal gerumbul Nusapule Desa Nusadadi itu, Selasa (20/2/2024) di sela aktivitas tanam ulang. 

Maryanto melakukan tanam ulang di petak sawah seluas 115 ubin menggunakan bibit tanaman padi sisa. Sedangkan untuk menutup kekurangan bibit, dia segera semai benih lagi.

BACA JUGA:Setelah Serangan Tikus, Tanaman Padi di Karangpetir Diserang Hama Burung

BACA JUGA:Tujuh Kecamatan di Cilacap Dimaksimalkan untuk Masa Tanam III

Sementara itu, petani lainnya di Kelurahan Sumpiuh, Herman Raharjo menuturkan, areal persawahan terendam air selama 14 hari. Sehingga tanaman padi tidak dapat bertahan hidup.

"Susahnya di sini, kalau musim hujan sawah tergenang dan harus tanam ulang," kata Herman sembari menunjuk areal persawahan yang gagal tanam.

Terpisah, Mantri Tani Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumpiuh, Fitriana menjelaskan, dia dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) sudah melakukan pendataan dan melaporkan terdampak genangan di desa/kelurahan tersebut.

"Tanaman padi apabila terendam genangan air lebih dari sepuluh hari biasanya mati," tandas Fitriana di lokasi tanam ulang. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: