Gagal Tanam Tiga Kali, Petani Butuh Solusi, Sumi: Sulitnya 'Nyawah' di Plangkapan
TANDUR: Petani tandur sendiri di sawahnya yang gagal tanam. FIJRI/RADARMAS TAMBAK - Di setiap rumpun tanaman padi yang ditanam petani di Desa Plangkapan Kecamatan Tambak, ada seuntai harap dan doa agar dimudahkan bertani atau 'nyawah'. https://radarbanyumas.co.id/220-hektare-tanaman-padi-mati-pencari-ikan-lalu-tebar-jala-di-sawah/ https://radarbanyumas.co.id/tradisi-sedekah-sawah-warga-banjarmangu-tebar-1-kuintal-belut/ Meski pada kenyataannya doa dan harap tak selalu terijabah. Menguji kesabaran untuk terus berusaha. "Sulitnya nyawah di Plangkapan. Gagal tanam sudah tiga kali. Panen dalam setahun hanya sekali," ujar Sumi, petani, Rabu (14/7). Tak putus asa, Sumi kembali tanam benih padi yang dibelinya dari tetangga. Luasan 100 ubin sawah, tandur seorang diri di bawah teriknya matahari. Kumandang adzan duhur belum menghentikan kegiatannya. "Seharusnya, yang tandur enam orang. Tapi karena sibuk semua, tidak ada orang yang bisa diajak," imbuh Sumi. Tanam di wilayah ceblungan Desa Plangkapan menjadi tidak mengenal musim atau pola tata tanam. Sebab, yang penting petani kembali tanam setelah gagal berkali-kali. Sumi tidak sendiri. Di arael persawahan tersebut, banyak juga petani yang tengah tanam ulang. Intensitas hujan yang tinggi pada akhir Juni lalu membuat sebagian besar tanaman padi rusak. "Usia tanaman padi sudah dua bulan, sudah mratak. Rusak," tukas Sumi. Sumi dan petani lainnya menunggu solusi. Agar ada perubahan dalam mencari nafkah di bidang pertanian. Sehingga tidak selalu merugi ketika menggarap sawah. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: