17 Sumber Air Dikelola Perumdam, Pipa Induk Masih Jadi Kendala

17 Sumber Air Dikelola Perumdam, Pipa Induk Masih Jadi Kendala

Cek : Pengecekan debit air dari sumber air tuk Sikopyah, di Desa Serang Kecamatan Karangreja, pekan lalu.-Amarullah Nurcahyo/RADARMAS-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Perumdam Tirta Perwira Purbalingga atau dulu dikenal sebagai PDAM, kini mengelola 17 sumber air untuk mencukupi pelanggan di seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga.

Menurut Direktur Utama Perumdam Tirta Perwira Purbalingga, Sugeng, Senin 22 Januari 2024, meski belasan sumber air itu aman dalam stok, namun masih ada kendala lain. Misalnya pipa Jaringan induk kurang besar dan lainnya.

Ada sumber air yang masih berkecukupan ada juga yang overload, masing- masing kondisinya berbeda.

"Saat ini penataan seluruh  sistem yang ada dipadukan dengan metode kerja berbasis teknologi informasi (TI). Sehingga akan terbaca detil dan ontime serta akan lebih mudah pengoperasionalannya," ujarnya.

BACA JUGA:Debit Sumber Turun Akibat Musim Kemarau, Pasokan Air Bersih Perumdam Tirta Perwira Ikut Terimbas

BACA JUGA:Kerap Tak Kebagian Air, Puluhan Warga Perumahan Minta Solusi Perumdam

Lebih lanjut dikatakan, overload bukan sekedar dari sumbernya, namun ada yang harus ditempuh langkah penggantian diameter jaringan induk.

Sumber air baku yang sudah overload tidak seimbang dengan pelanggan yang dilayani. Penyesuaian pipa seperti di Kalibodas Desa Losari Kecamatan Rembang.

Secara umum sumber air bersih yang dimanfaatkan Pemkab) diantaranya ada di wilayah Kecamatan Kutasari, Mrebet, Bojongsari, Bobotsari. Sisanya seperti Kalimanah, Bukateja Kemangkon, Rembang.

Petugas yang ada juga setiap malam rutin melakukan inspeksi untuk mengecek jaringan dan aliran air yang melayani puluhan ribu pelanggan itu. Semua upaya dioptimalkan untuk pelayanan prima kepada pelanggan.

BACA JUGA:Jelang Kenaikan Tarif, Perumdam Terus Berbenah

“Semoga sumur air dalam/bor segera terealisasi. Sehingga ada tambahan pasokan maupun dukungan air bersih untuk pelanggan,” katanya. 

Pihaknya juga kerap memberikan sosialisasi ketika  pembentukan paguyuban Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A). Sebagai salah satu solusi dalam sinkronisasi terhadap pola pemanfaatan air serta tata cara dan tata kelola sumber air baku. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: