Temui Petani, Jokowi Minta Alokasi Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp 14 Triliun
Presiden Joko Widodo bersama istri hadiri Pembinaan Petani se Jawa Tengah di GOR Satria Purwokerto, Selasa sore (2/1).-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo, meminta agar alokasi anggaran untuk subsidi pupuk ditambah Rp 14 triliun di tahun ini. Hal itu disampaikan pada saat Pembinaan Petani Se - Provinsi Jawa Tengah Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional dihadapan sekitar 50 ribu Petani Selasa, (2/1) di GOR Satria Purwokerto.
"Sehingga di 2024 saya sudah ngomong ke Menteri Keuangan agar subsidi pupuk ditambah Rp 14 triliun untuk menutup kekurangan pupuk yang ada di lapangan," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, persoalan pupuk menjadi salah satu persoalan klasik yang selalu dihadapi oleh para petani.
"Saya itu kalau ke desa ketemu petani sejak tahun 2020 keluhannya selalu satu selalu pupuk," ujarnya.
Untuk stok pupuk saat ini Jokowi menyebut total ada 1,7 juta ton pupuk. Dari jumlah itu 1,2 juta ton merupakan pupuk bersubdi, dan 500 ribu pupuk tidak bersubsidi.
"Pengajuan (tambahan anggaran Rp 14 triliun) seperti itu harus mendapatkan persetujuan DPR, lah ini belum. Kita ini dari Mentan sudah mengajukan dan dari Menkeu mendorong agar bisa direalisasikan," jelasnya.
Persoalan pupuk yang dihadapi oleh petani ia sebut, salah satunya dipicu adanya perang Rusia dan Ukraina. Jokowi menjelaskan, bahan baku untuk membuat pupuk berasal dari kedua negara tersebut.
"Sehingga barang ini juga sulit keluar dari Ukraina dan Rusia. Bahan baku tidak ada maka harganya naik. Itulah problemnya bapak ibu saudara sekalian," jelasnya.
Jokowi juga meminta kepada seluruh petani agar bisa lebih cermat dalam menggunakan pupuk. Untuk itu nantinya petani bakal didampingi oleh PPL dan juga Bhabinsa, dalam penggunaan pupuk.
BACA JUGA:Baru Punya Satu, Alun-alun Purwokerto Bakal Dilengkapi Sensor Angin
"Sehingga cara pemupukannya betul. Karena sudah di latih selama satu bulan memakai pupuk yang efektif. Penggunaanya harus benar-benar dihitung, harus sangat cermat," pungkasnya. (aam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: