Dari OVO hingga GoPay, 6 Jenis E-Money Paling Populer di Indonesia yang Wajib Diketahui
Jenis E-Money yang Sering Digunakan di Indonesia-Freepik-
RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penggunaan uang elektronik atau e-money semakin meluas belakangan ini. Sebagaimana namanya, e-money berperan serupa dengan uang konvensional, digunakan untuk berbagai transaksi jual-beli serta pembayaran seperti tol dan sejenisnya.
Jenis produk e-money dapat bervariasi, baik berbasis perangkat keras maupun perangkat lunak, tergantung pada teknologi yang digunakan untuk menyimpan nilai moneter.
Saat ini, berbagai lembaga keuangan dan bank menyediakan layanan pembayaran e-money, masing-masing dengan keunggulan dan kelemahan. Dalam konteks ini, terdapat 6 jenis e-money yang populer dan digunakan di Indonesia.
1. Sakuku BCA
SAKUKU merupakan suatu jenis e-money yang diterbitkan oleh BCA dengan tujuan mempermudah penggunanya dalam melakukan transaksi digital dan perbankan tanpa harus membawa uang tunai.
BACA JUGA:Tahun Depan Parkir di Banyumas Bisa Bayar dengan E-Money
BACA JUGA:Penukaran Mata Uang Asing Naik 30 Persen di Money Changer
Dengan memanfaatkan aplikasi SAKUKU, pengguna dapat melaksanakan beragam jenis transaksi, termasuk pembayaran belanja, pengisian pulsa, dan transaksi perbankan lainnya.
Fitur utama dari e-money ini mencakup kemampuan untuk menetapkan batas limit atau saldo maksimum hingga Rp2 juta, dan hingga Rp10 juta untuk pengguna Sakuku Plus. Proses pengisian ulang atau top-up Sakuku dapat dilakukan dengan nominal minimal Rp10 ribu dan maksimal hingga Rp10 juta per bulan. Menariknya, SAKUKU tidak memiliki batas waktu atau masa berlaku yang terbatas.
2. LinkAja
LinkAja merupakan jenis e-money yang berbasis aplikasi dan dirancang untuk memfasilitasi transaksi nontunai secara mudah dan praktis. Layanan ini dapat digunakan seperti layanan keuangan digital lainnya, memungkinkan pelanggan untuk melakukan transaksi keuangan dengan cepat dan efisien.
Sebelumnya, LinkAja dikenal sebagai layanan dompet digital TCASH. Namun, pada tanggal 21 Februari 2019, nama layanan ini mengalami perubahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: