Sejarah Bangunan Terkenal Lawang Sewu Semarang

Sejarah Bangunan Terkenal Lawang Sewu Semarang

Sejarah Bangunan Terkenal Lawang Sewu Semarang-kai-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Lawang Sewu menjadi ikon bersejarah di Semarang. Memiliki cerita yang panjang dan kaya akan peristiwa-peristiwa yang mencerminkan sejarah Nusantara.

Bangunan megah yang selesai dibangun pada tahun 1907, awalnya didirikan sebagai kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), atau Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda.

Dengan arti harfiah "Seribu Pintu" dalam bahasa Jawa, Lawang Sewu memang memiliki pintu-pintu yang sangat banyak. Meskipun sebenarnya tidak seribu pintu, tetapi desain bangunan ini memiliki struktur dan detail arsitektur yang memukau. Gaya arsitektur bangunan ini mencerminkan gaya kolonial Belanda yang mendominasi pembangunan pada masa itu.

Sejarah Lawang Sewu Semarang

BACA JUGA:Mengulik 5 Fakta Menarik Jalan Braga, Ikon Kota Bandung yang Punya Banyak Sejarah

BACA JUGA:Diwarnai Kartu Merah, Persibangga Ditaklukkan Unsa FC di Kandang

 

 

Saat masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, Lawang Sewu menjadi saksi bisu terhadap berbagai peristiwa bersejarah. Bangunan ini pernah digunakan sebagai markas tentara Jepang, dan menjadi tempat penahanan tawanan perang.

Banyak cerita mistis dan legenda urban berkembang seputar Lawang Sewu, menambah kesan misterius pada bangunan ini.

Lawang Sewu juga pernah menjadi saksi penting dalam peristiwa 1 Maret 1949, yang dikenal sebagai Serangan Umum 1 Maret. Pada waktu itu, Lawang Sewu menjadi lokasi bersejarah di mana pasukan Indonesia merebut kembali kendali gedung tersebut dari pasukan Belanda. Peristiwa ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjuangan Indonesia untuk merebut kemerdekaan sepenuhnya.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945, Lawang Sewu berubah peruntukannya. Bangunan ini digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai kantor pemerintahan dan pusat pelatihan. Hingga kini, Lawang Sewu terus menjadi bagian integral dari sejarah perkembangan Indonesia pasca-kemerdekaan.

BACA JUGA:Sejarah Makanan Telur Caviar , Makanan Mewah dengan Tekstur Creamy

BACA JUGA:Serangan Babi Hutan Meluas Jadi 45 Hektar

Aura Mistis di Lawang Sewu

 

Selain nilai sejarahnya, Lawang Sewu juga sering menjadi lokasi syuting film dan acara televisi yang mengangkat unsur-unsur misterius. Keindahan arsitektur kolonialnya yang megah dan aura mistisnya membuat Lawang Sewu menjadi destinasi yang menarik bagi penggemar fotografi, sejarah, dan pengalaman berwisata yang unik.

Seiring berjalannya waktu, Lawang Sewu mengalami berbagai renovasi untuk mempertahankan keindahan dan keaslian arsitektur kolonialnya. Meskipun demikian, jejak sejarah tetap terlihat dalam setiap detail bangunan ini. Setiap sudut, tiang, dan pintu membawa kita kembali ke era ketika bangunan ini menjadi saksi perubahan zaman.

Salah satu fitur yang menarik dari Lawang Sewu adalah ruangan bawah tanahnya yang dikenal dengan sebutan "Gedung Bawah Tanah." Ruangan ini pernah digunakan sebagai penjara selama masa penjajahan Belanda. Sekarang, pengunjung dapat menjelajahi ruangan ini dan merasakan aura sejarah yang melekat pada dinding-dindingnya.

Lawang Sewu juga sering dihubungkan dengan cerita mistis dan keberadaan hantu. Meskipun tak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim-klaim tersebut, mitos dan cerita seram tetap menjadi daya tarik bagi pengunjung yang mencari sensasi berbeda. Bagi sebagian orang, Lawang Sewu bukan hanya tempat bersejarah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang memadukan antara keindahan arsitektur dan kesan magis.

Sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang tetap tegak berdiri di tengah modernisasi, Lawang Sewu menjadi saksi bisu perjalanan panjang Indonesia. Dengan megahnya pintu-pintu yang berjajar, Lawang Sewu terus memukau dan memberikan pelajaran hidup tentang keberanian, ketekunan, dan keberlanjutan. (raf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: