Banner v.2
Banner v.1

BLUD Hanya Setor Rp 2,5 Miliar, Dari Beban Hutang PEN Rp 70 Miliar Tahun 2024

BLUD Hanya Setor Rp 2,5 Miliar, Dari Beban Hutang PEN Rp 70 Miliar Tahun 2024

PENYANGGA PAD: Lokawisata Baturraden selalu menjadi penyumbang utama PAD Pariwisata Kabupaten Banyumas meski tidak dibiayai PEN. Namun kini pendapatan PAD dari Lokawisata Baturraden tidak maksimal pasca dikelola BLUD.-JUNI R/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Banyumas Slamet Sukoco, menyayangkan kinerja BLUD UPTD Lokawisata Baturraden yang belum juga menunjukkan tren positif. Menurutnya, potensi wisata yang ada di Kabupaten Banyumas sangat besar untuk bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), tetapi belum bisa dioptimalkan.

Politisi dari Fraksi PKS ini menuturkan, dengan dibentuknya BLUD UPTD Lokawisata Baturraden diharapkan bisa mengoptimalkan potensi pendapatan daerah dari sektor pariwisata dan bisa berkontribusi besar dalam melunasi hutang PEN. Tetapi, dalam kenyataannya justru kinerja BLUD masih jauh seperti yang diharapkan. 

"Yang jelas laporan terakhir yang disampaikan oleh direktur itu Rp 2,5 miliar yang disetor ke kas daerah untuk penambahan biaya bayar hutang PEN tahun 2024. Itu jauh, karena kebutuhannya kalau tidak salah sekitar Rp 70 miliar jadi sangat jauh dari gambaran semula ini yang kami sayangkan," tuturnya.

Dia juga menyampaikan, pada faktanya, objek-objek wisata baru yang dibangun dengan dana PEN ini belum bisa perform, belum menunjukkan tanda-tanda tren positif. 

BACA JUGA:Konsep Bagus Pengelolaan Tak Becus, Menara Teratai Bukan Level Pasar Malam

BACA JUGA:Menara Pandang Teratai Purwokerto yang Cantik Banget

"Sehingga beban anggaran hutang, yang harus dikembalikan ke negara menggunakan dana PEN pada saat pembangunan mayoritas dicover dari pendapatan Baturraden, bukan hanya operasional tetapi pendapatannya dari Baturraden karena itu paling eksisting dan sudah menghasilkan," kata dia. 

Berdasarkan data yang diterima Radarmas dari Dinporabudpar, untuk realisasi PAD yang diperoleh dan disetorkan ke daerah sebelum adanya BLUD, selalu berhasil mencapai target. Bahkan lebih dari target yang ditetapkan.

Ironinya, capaian tersebut didongkrak langsung oleh perolehan PAD yang ada pada Lokawisata Baturraden. Jika melihat data capaian PAD Lokawisata Baturraden sebelum diambil alih pengelolaannya oleh BLUD, Lokawisata Baturraden berhasil menjawab tantangan target PAD per tahunnya.

Pada tahun 2020 capaian PAD Lokawisata Baturraden mencapai Rp3.696.042.000  dari target sebesar Rp2.540.000.000 atau mencapai 146 persen. Pada tahun 2020 target PAD turun dikarenakan adanya pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Pengelolaan BLUD Disebut

BACA JUGA:Pengunjung Objek Wisata BLUD Turun 9 Persen

Namun tahun sebelumnya, yakni tahun 2019 dan 2018, realisasi PAD Lokawisata Baturraden yang masuk ke Pemkab Banyumas terbilang cukup stabil, yakni mencapai Rp10.531.274.000 di tahun 2019, atau 101 persen dari target  Rp10.383.500.000. Dan pada tahun 2018 mendapat Rp9.895.812.300 dari target Rp9.361.000.000 (106%).

Soal itu, ia sebut Komisi III DPRD sempat mengusulkan agar semua obyek wisata yang dikelola BLUD dikembalikan menjadi UPTD. Usulan tersebut, ia sebut, sudah disampaikan ke Dinporabudpar pada saat rapat dengar pendapat. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: