Tarif Parkir di Lokawisata Baturraden Tidak Sesuai Ketentuan, Roda Dua Rp5.000, Pengunjung Mengeluh

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Persoalan parkir di Kabupaten Banyumas lagi-lagi menimbulkan polemik di masyarakat. Baru-baru ini, beberapa warga merasa dirugikan. Pasalnya mereka dikenai tarif parkir di Lokawisata Baturraden yang tidak sesuai.

Salah satunya yakni Ibrahim (36). Ia mengungkapkan, pada Sabtu (24/5/2025), ia bersama keluarganya berwisata di Lokawisata Baturraden. Usai berwisata, ia menuju lokasi parkir di seberang, dan hendak pulang.

"Saya parkir di seberang pintu masuk. Roda dua dikenai tarif Rp5.000," jelasnya.

Karcis parkir roda dua di kawasan Lokawisata Baturraden.-ALWI SAFRUDIN/RADARMAS-

Merasa tarif parkir tidak sesuai ia tidak terima, bahkan sempat adu mulut dengan petugas parkir. Namun ia tidak bisa berlama-lama karena keluarganya ingin segara pulang.

BACA JUGA:Cegah Aksi Premanisme Berkedok Juru Parkir, Polisi Cek Petugas Parkir di Perkotaan

Ia pun membayar parkir dan meminta bukti karcis parkir yang tertulis tarif Rp5.000 untuk roda dua.

Senada dengan Ibrahim, Sobari, pengunjung asal Cilongok juga mengeluhkan soal tarif parkir yang mahal. Menurutnya sebagai warga Banyumas, parkir yang tidak sesuai harus ditindak pemerintah daerah.

"Ini terlalu mahal. Apalagi cuma hari-hari biasa. Kecuali hari lebaran mungkin bisa di maklumi," keluhnya.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Pengelola Lokawisata Baturraden, Agus Riyanto, menyampaikan pihaknya tidak mengelola lokasi parkir.

BACA JUGA:Tiga Tukang Parkir Keroyok Warga di Komplek Pasar Banjarnegara, Satu Masih Buron

Akan tetapi ia menyebut ada 4 pengelolaan parkir di sekitar Lokawisata Baturraden.

Parkir bawah dikelola oleh Dinas Perhubungan, parkir Wijayakusuma oleh Korem 071 Wijayakusuma, parkir dikelola pemerintah provinsi, dan parkir yang dikerjasamakan oleh BLUD.

Berdasarkan keterangan Ibrahim yang menunjukkan lokasi parkir di depan Lokawisata Baturraden, maka Agus menunjukkan bahwa lokasi parkir dikelola oleh Korem 071 Wijayakusuma.

Sumber: