Berstatus Waspada, Warga di Kaki Gunung Slamet Banyumas Gelar Tradisi Tolak Bala

Berstatus Waspada, Warga di Kaki Gunung Slamet Banyumas Gelar Tradisi Tolak Bala

TRADISI : Puluhan masyarakat di Desa Kedungmalang Sumbang saat melaksanakan tradisi tolak bala, Jumat (3/11/2023).-WARGA UNTUK RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Berbagai elemen masyarakat di Rt 1 Rw 2 Desa Kedungmalang Kecamatan Sumbang Kabupaten BANYUMAS menggelar tradisis tolak bala, Jumat (3/11/2023) malam.

Merupakan warga yang berdomisili di kaki gunung Slamet dan saat ini berstatus level 2 (waspada). Mereka melaksanakan tradisi memasak dan memakan jangan gandul bersama karena dipercaya dapat mencegah gunung Slamet meletus.

Darto, salah satu tokoh masyarakat di Desa Kedungmalang mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan sebagai wujud doa bersama, dengan harapan agar Gunung Slamet tidak meletus dan tetap memberi manfaat terhadap masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

"Seperti Banyumas, Pemalang, Tegal, Brebes. Kalau peristiwa seperti ini memang bersamaan menjelang Pilpres, pasti ada gejolak seperti itu," katanya.

BACA JUGA:Deteksi Dini Peningkatan Aktivitas Gunung Slamet, PVMBG dan BPBD Pasang Alat Pengukur Suhu di 2 Titik

BACA JUGA:Jalur Evakuasi Bencana Gunung Slamet Rusak, Ini Kata BPBD Banyumas

Dijelaskan, jangan gandul mempunyai filosofi dapat meredam agar  Gunung Slamet tidak marah atau memuntahkan lahar panasnya.

"Gandulan nggo sing Urip (Ditahan untuk mereka yang hidup, red). Banyak air yang mengalir ke tempat kita dari sana gunung Slamet," sambungnya.

Terpisah, Sukinah (49), warga setempat menjelaskan, tradisi tersebut dapat terlaksana karena merupakan inisiasi dari ibu-ibu PPK, apalagi diketahui status Gunung Slamet saat ini di level 2.

"Itu dari nenek moyang kita, jadi zaman dahulu seperti itu. Mungkin kenapa masak jangan gandul, agar diganduli (ditahan, red)," katanya.

BACA JUGA:Status Aktivitas Naik, Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup Hingga Waktu yang Belum Ditentukan

BACA JUGA:Peningkatan Status Gunung Slamet Tak Pengaruhi Wisata Baturraden

Sebagai masyarakat yang berbudaya, sehingga penting untuk menjaga dan melestarikan tradisi tersebut.

"Kita sebagai masyarakat yang cinta budaya menginginkan keselamatan untuk semuanya, kita tidak mengatakan mitos atau apa, itu budaya. Kita orang Jawa tau budaya, kita melaksanakan. Ini juga wujud berbagi,  bersyukur," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: