Jalur Evakuasi Bencana Gunung Slamet Rusak, Ini Kata BPBD Banyumas
RUSAK : Pencari rumput berjalan di jalan Desa Limpakuwus, Sumbang Banyumas yang rusak, Rabu (25/10/2023). Jalan tersebut merupakan jalur untuk evakuasi bencana Gunung Slamet, namun cukup sulit dilalui.-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas merencanakan bakal melakukan evaluasi secara bertahap terhadap sejumlah sarana prasarana jalur evakuasi potensi bencana Gunung Slamet yang rusak.
Evaluasi bertahap dilakukan, setelah terjadinya peningkatan status Gunung Slamet menjadi waspada (level II), dan dilakukannya peninjauan lapangan untuk memetakan kembali jalur evakuasi.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho mengatakan, pada Senin (23/10/2023) kemarin telah dilakukan rapat koordinasi dengan multi stake holder terkait potensi bencana Gunung Slamet.
Dijelaskan, rapat koordinasi membahas pemetaan kembali jalur evakuasi dan rencana kontigensi potensi bencana Gunung Slamet tahun 2014 - 2021.
BACA JUGA:Status Aktivitas Naik, Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup Hingga Waktu yang Belum Ditentukan
BACA JUGA:Peningkatan Status Gunung Slamet Tak Pengaruhi Wisata Baturraden
"Bersama seluruh stakeholder dan TNI Polri untuk bersama-sama, pertama memetakan kembali jalur evakuasi," katanya, Rabu (25/10/2023).
Kemudian memastikan jalur existing jalur evakuasi.
"Dan kita juga sudah kelapangan cek, evakuasi sementara tempat evakuasi akhir kita pastikan existingnya sama apa nggak. Apalagi kita punya rencana kontigensi 2014 - 2021, jadi renkon itu kita overlay dengan existing di lapangan," jelasnya.
Dengan melakukan pengecekan di tiga Kecamatan seperti Baturraden, Sumbang dan Kedungbanteng. Diakui, memang terdapat sejumlah sarana prasarana jalur evakuasi yang rusak.
BACA JUGA:Berstatus Waspada, Warga di Kaki Gunung Slamet Kerap Mendengar Suara Gemuruh
BACA JUGA:Memasak Menu Jangan Gandul, Dipercaya Menangkal Gunung Slamet Meletus
"Di beberapa titik memang ada beberapa rambu sudah rusak, dan ini nanti kita evaluasi secara bertahap karena papan atau rambu juga terkait dengan Dinhub," paparnya.
Begitu juga dengan jalan yang rusak akan dikoordinasikan dengan DPU.
"Kemarin kita juga sudah datangi yang paling dekat dengan puncak Gunung Slamet seperti desa Sikapat atau Gandatapa kita datang kesana, kita juga coba komunikasi dan sosialisasi ke bersama warga, dan menjelaskan mengenai simulasi," pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: