RDTR Perkotaan Ajibarang Banyumas Diusulkan Akomodir Keberadaan Garis Sepadan Sungai

RDTR Perkotaan Ajibarang Banyumas Diusulkan Akomodir Keberadaan Garis Sepadan Sungai

Keberadaan garis sempadan sungai harus diakomodir dalam penyusunan RDTR perkotaan Ajibarang mengantisipasi dampak jika terjadi banjir bandang dari wilayah diatasnya yaitu Pekuncen seperti tahun kemarin.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Salah satu stakeholder di BANYUMAS yaitu Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) mengusulkan agar dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Ajibarang dapat mengakomodir keberadaan garis sepadan sungai.

Kasi Pengendalian dan Pendayagunaan (Dalguna) Sumber Daya Air Balai PSDA Serayu Citanduy, Nova Ambar mengatakan, sudah sejak lama ada peraturan tentang garis sepadan sungai. Dirinya mengusulkan agar dalam penyusunan RDTR kawasan perkotaan Ajibarang dapat mengakomodir keberadaan garis sepadan sungai. Ada larangan berdirinya bangunan di sepanjang garis sepadan sungai untuk menghindari potensi terjadinya bencana.

"Mohon dalam RDTR kawasan perkotaan Ajibarang mengakomodir aturan keberadaan garis sepadan sungai," katanya.

Nova memberi beberapa masukan terkait bidang pengelolaan sumber daya air diantaranya terkait kebencanaan di Ajibarang.

BACA JUGA: Dalam Rencana RDTR, 25 Persen Kawasan Perkotaan Ajibarang Banyumas Tidak Boleh Dialihfungsikan

BACA JUGA:Konsultasi Publik Kesatu RDTRK Ajibarang Banyumas, Camat Singgung Kepastian Hukum Ijin Tambang

Dari data sejarah BPSDA Serayu Citanduy mencatat di atas wilayah Ajibarang yaitu Pekuncen tahun kemarin terjadi banjir bandang. Pihaknya menganalisis situasi yang ada di Pekuncen terkait penyebab terjadinya banjir bandang salah satunya karena adanya alih fungsi lahan di daerah atas. Apabila dikaitkan dengan penyusunan RDTR kawasan perkotaan Ajibarang, diketahui juga bahwa Ajibarang diapit oleh dua sungai besar yaitu Sungai Tajum dan Sungai Datar yang juga bisa mengundang potensi terjadinya banjir bandang.

"Pengembangan Kota Ajibarang dampak dominonya akan tumbuh pemukiman baru dan banyak air hujan yang tidak dapat diserap oleh tanah. Dengan semakin banyak tutupan lahan di kawasan perkotaan Ajibarang, air hujan alami langsung meluncur ke sungai hingga terjadi peningkatan debit air yang cukup banyak. Ini berakibat fatal pada daerah hilir dibawah," terang dia.

Mengantisipasi hal tersebut, saran dan masukan dari BPSDA Serayu Citanduy agar ada kebijakan yang masuk dalam penyusunan RDTR kawasan perkotaan Ajibarang untuk menahan air hujan alami langsung meluncur ke sungai.

"Mungkin dengan kebijakan pembangunan sumur resapan, biopori, embung atau bendung. Semua bisa menjadi alternatif konservasi air di wilayah Perkotaan Ajibarang," pungkas Nova. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: