Kampung Adat Sela Kembang Gelar Prosesi Ritual Telasan Sura

Kampung Adat Sela Kembang Gelar Prosesi Ritual Telasan Sura

Penganut Aboge memotong ingkung untuk makan bersama, Sabtu (19/8/2023) malam dalam prosesi ritual telasan Sura.-Fijri Rahmawati/Radarmas-

BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Akhir bulan Sura dalam perhitungan kalender Jawa bertepatan pada hari Sabtu (19/8/2023). Sehubungan dengan hal tersebut, Kampung Adat Sela Kembang yang terpusat di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh menggelar ritual telasan atau tutupan Sura.

Prosesi ritual telasan Sura diawali sejak Sabtu pagi. Penganut Aboge atau kejawen berdatangan ke pusat Kampung Adat Sela Kembang. Mereka tidak hanya dari wilayah Sumpiuh. Juga dari beberapa kecamatan lain di Banyumas.

"Mereka datang membawa satu ekor ayam untuk disembelih. Terpusat di sini karena ada maknanya, yaitu penyatuan. Darah semua ayam yang disembelih berada di satu titik di tanah," terang juru sembelih ayam Kampung Adat Sela Kembang, Sujarwo, Sabtu (19/8/2023) malam.

Ada lebih dari 80 ekor ayam yang disembelih untuk ritual telasan Sura. Butuh waktu hingga lima jam sampai semua ayam dipotong satu per satu. Jumlah ayam menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai hampir seratus ekor.

BACA JUGA:Kolaborasi Apik Antara Lengger Klasik dan Aplang di Kota Lama Banyumas

BACA JUGA:Pringsewu Restauran Group Menerima Serifikat Halal untuk 400 Produk Makanan

Setelah disembelih, ayam dibawa pulang untuk dimasak menjadi ingkung. Di malam harinya, ingkung ayam lengkap dengan nasi, sayur, dan lainnya dibawa ke pusat Kampung Adat Sela Kembang.

Terpisah, Ketua Kampung Adat Sela Kembang, Tarmono menyampaikan, ritual telasan Sura juga menyembelih kambing. Olahan Ayam dan kambing yang dijadikan sajian melambangkan kebhinekaan.

"Ayam suku dua dan kambing suku empat, menyatu. Sehingga, semua masyarakat dari suku, adat, agama, apa saja  jadi satu, kebhinekaan," jelas Tarmono.

Banyak penganut kejawen melakukan Nyura selama bulan Sura. Nyura adalah istilah untuk tidak makan nasi. Ada yang empat puluh hari dan tiga puluh hari. Ritual telasan Sura sekaligus sebagai tasyakuran telah berhasil melakukan Nyura.

BACA JUGA:Ratusan Karyawan Moro Purwokerto Terancam PHK, SPSI Jelaskan Tentang Hak Pekerja Dalam Aturan PKPU

BACA JUGA:78Tahun Indonesia Merdeka, Banyumas Harus Bersikap Menuju Masyarakat Multikultural yang Harmonis dan Sejahtera

Ritual telasan Sura sebagai selamatan untuk menghadapi tahun baru, yaitu satu Safar dalam penanggalan Aboge. Tahun He 2934 Jawa/1956 Saka menuju tahun Jim Awal 2935 Jawa/1957 Saka.

Peganut Aboge Memohon untuk keselamatan, keberkahan, kebahagiaan, dan ketenangan batin. Selain itu juga permintaan maaf atas segala hal yang telah dilalui sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: