Pemkab Banyumas Tawarkan Opsi Pelatihan UMKM Bagi Para Pekerja di Tambang Emas Ilegal
Warga dan relawan membantu mengulur selang air untuk menguras air dalam lubang galian yang menjebak delapan penambang di area penambangan rakyat di Desa Pancurendang, Ajibarang (26/7/2023). Dari laporan awal, delapan pekerja tambang emas terjebak di dalam-DOK DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Paska kejadian terjebaknya delapan penambang emas ilegal di Pancurendang Ajibarang, Pemkab Banyumas akan menindaklanjuti terkait dengan para pekerja yang terimbas.
Secara pasti, masih belum diketahui berapa pekerja tambang yang terimbas. Namun, di grumbul Tajur Pancurendang Banyumas diketahui ada 80 persen masyarakat yang bekerja di tambang tersebut.
Soal mata pencaharian masyarakat sekitar yang terimbas, Bupati Banyumas ir Achmad Husein mengatakan, sudah dilakukan pembahasan forkompimda.
"Akan dilakukan pelatihan UMKM," katanya.
BACA JUGA:Bupati Banyumas: Selain Pancurendang Masih Ada Beberapa Titik Penambangan Emas Ilegal di Banyumas
Senada, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, adanya tambang emas tersebut tak dipungkuri melibatkan masyarakat di kawasan itu.
"Sehingga ekonomi di kawasan tersebut berputar," katanya.
Namun, sebab ilegal dan bahkan memakan korban jiwa, maka tambang tersebut ditutup. Terkait dengan para pekerja salah satu solusinya adalah melalui pelatihan itu.
"Agar kemudian mereka bisa beralih profesi," ujar dia.
BACA JUGA:Soal Tambang Emas Ilegal di Ajibarang, DPRD Banyumas: Harus Evaluasi Seluruhnya
Dia menambahkan, mereka harus mendapatkan lahan pekerjaan di luar yang mereka geluti sekarang.
Secara umum, lanjut Sadewo, di Banyumas pengangguran masih cukup tinggi. Maka sampai akhir masa jabatan, pihaknya berharap adanya kawasan industri.
"Sebetulnya kami ingin sekali punya kawasan industri. Salah satunya untuk antisipasi itu," katanya. (mhd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: